Selasa 26 Mar 2013 20:37 WIB

7.300 Anak Jalanan di Jakarta Terlantar

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Karta Raharja Ucu
Dua anak jalanan penjual koran, duduk di emperan pintu masuk salah satu mal di Surabaya. Anak jalanan rawan jadi korban human trafficking.
Foto: Antara/Eric Ireng
Dua anak jalanan penjual koran, duduk di emperan pintu masuk salah satu mal di Surabaya. Anak jalanan rawan jadi korban human trafficking.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jumlah anak jalanan di Jakarta cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Dinas Sosial DKI Jakarta mencatat, saat ini ada 7.300 anak jalanan di Jakarta. Jumlah itu meningkat sekitar 10 persen dari tahun lalu.

"Jumlahnya memang naik, tapi yang bertambah itu datang dari luar Jakarta," ujar Kepala Biro Kesejahteraan Sosial DKI Jakarta, Supeno, dalam acara 'Peluncuran Program Perlindungan Anak Jalanan' di Taman Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (26/3).

Setiap bulannya pemerintah sudah memulangkan anak-anak yang berada dari luar Jakarta, sebagai langkah mengurangi jumlah anak jalanan.

Sementara, bagi anak jalanan yang berasal dari Jakarta, pemerintah melakukan pendekatan dengan cara menempatkan petugas di titik-titik yang menjadi tempat berkumpulnya anak jalanan. Program ini, kata Supeno, sudah berjalan di 23 lokasi di Jakarta.

"Kita taruh petugas di beberapa titik yang mengawasi dari pukul 07.00 sampai pukul 20.00," kata Supeno.

Menurut Supeno, jalanan yang ditempatkan petugas memang bersih dari anak jalanan. Namun, apabila petugas tidak ada, anak-anak itu akan kembali mengemis dan mengamen di jalanan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement