REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasus penyerangan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Cebongan, Sleman mengundang keprihatinan banyak pihak.
Pimpinan Pusat Pencak Silat Pagar Nusa, salah satu badan otonom Nahdlatul Ulama (NU) menilai, aksi penyerangan dalam Lapas tersebut menjadi tindakan yang tidak menghormati proses hukum.
Pagar Nusa pun siap memberikan bantuan untuk pasca penyerangan tersebut pada pihak Lapas. Ketua Umum PP Pagar Nusa KH Aizzudin Abdurrahman mengatakan, siap membantu untuk mengobati warga Lapas yang trauma terhadap penyerangan tersebut.
Menurutnya, Pagar Nusa memiliki kapabilitas di bidang tersebut. Sebab, Pagar Nusa tidak hanya konsen dibidang fisik dan kanuragan, tapi juga ketabibab atau pengobatan.
"Jika memang dibutuhkan kami siap kirimkan tabib-tabib terbaik untuk menyembuhkan trauma, baik kepada sipir atau warga binaan di LP Cebongan," tambah cucu Pendiri NU, KH Hasyim Asy'ari ini.
Sebelumnya, Lapas Cebongan di Sleman diserang oleh belasan orang bersenjata. Serangan itu menewaskan 4 tahanan titipan Polda DI Yogyakarta.
Muncul dugaan pelaku penyerangan adalah Kopassus yang melakukan aksi balas dendam atas kematian rekannya akibat dikeroyok 4 orang tersangka titipan Polda tersebut. Namun, hal ini sudah dibantah oleh Pangdam IV Diponegoro Mayor Jenderal Hardiono Saroso.