REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Suasana sejumlah jalanan, pemukiman dan tempat umum di Kota Denpasar, Selasa (26/3), sepi. Ini karena sebagian warga mudik ke kampung halaman di Bali berkaitan dengan perayaan Hari Raya Galungan pada Rabu (27/3).
Umat Hindu umumnya mudik ke kampung halaman di berbagai daerah di Pulau Dewata untuk melaksanakan ritual Nyepi. Sedangkan, warga lainnya banyak yang pulang kampung ke wilayah asalnya di luar Bali maupun memilih liburan ke kota-kota besar seperti Surabaya, Bandung dan Jakarta.
Nyoman Arti Puspa yang berdomisili di kawasan ibu kota provinsi bali itu memilih pulang ke kampungnya di Apuan, Kabupaten Tabanan.
"Teman dan saudara yang merantau di daerah ini sudah ada yang mudik sejak beberapa hari sebelumnya karena mendapatkan izin atau libur lebih lama," katanya.
Menyambut Hari Raya Galungan, umat Hindu menggelar serangkaian kegiatan yang dimulai sejak sepekan sebelumnya yang diakhiri pada saat perayaan Kuningan.
Akibat banyaknya warga yang mudik, suasana berbagai kawasan pemukiman di sekitar Kota Denpasar terlihat sepi. Warung-warung, toko, pasar, berbagai tempat pelayanan jasa seperti bengkel hingga kantor perbankan juga tutup.
Akan tetapi pusat perbelanjaan dan sejumlah pasar tampak dipenuhi pengunjung dari pagi sampai siang hari. Kondisi itu membuat sedikit terjadi kemacetan di beberapa titik.
Hal itu disebabkan pula oleh cukup banyaknya warga yang ingin melihat ogoh-ogoh yang akan dibawa keliling saat malam Pengerupukan.