Selasa 26 Mar 2013 13:11 WIB

Siswa Lawan Praktik Pungli

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: A.Syalaby Ichsan
Pungli (ilustrasi)
Foto: obrolanbisnis.com
Pungli (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MUSTIKAJAYA -- Puluhan siswa SMA Negeri 9 Bekasi di Jalan Raya Legenda Mustikajaya, Bekasi, berunjuk rasa di lapangan sekolah. Mereka mengeluhkan adanya pungutan liar di sekolah tersebut. 

Beberapa siswa yang tak mau disebutkan namanya mengatakan mereka diminta untuk mengikuti program sekolah yakni Media Pembelajaran Online dengan membayar Rp 600 ribu tiap siswa.

"Disuruh bayar Rp 600 ribu untuk ikut Media Pembelajaran Online, tapi belum semua siswa bayar," katanya kepada Republika, Selasa (26/3).

Menurutnya, program sekolah tersebut hingga saat ini tidak berjalan baik. Pasalnya, program tersebut hanya beberapa kali dijalankan sejak Juli 2012. "Baru sekali dua kali dijalankan programnya, tapi nggak jelas. Padahal sudah bayar. Website-nya dulu juga ada, sekarang nggak ada," katanya. 

Ia menambahkan, para guru pernah menjanjikan akan memasukkan uang pembayaran mereka dalam uang SPP karena program tidak berjalan dengan baik. Namun, janji tersebut tidak dilaksanakan. 

Selain itu, para siswa kelas XI tersebut juga mengeluhkan pembayaran sekolah yang naik Rp 50 ribu. "Uang SPP juga naik jadi Rp 200 ribu, tadinya Rp 150 ribu. Tapi nggak jelas juga naiknya untuk apa," keluhnya. 

Ia menambahkan, Kepala Sekolah SMA N 9 Sarmani Abbas sebenarnya sempat membebaskan biaya sekolah sejak Januari 2013. Namun, akibatnya sekitar 30 guru honorer di sekolah tersebut terlambat mendapatkan honornya. 

Unjuk rasa oleh siswa SMAN 9 dilakukan sekitar pukul 09.30 WIB hingga 10.00. Mereka juga menuntut Kepala Sekolah SMAN 9 agar segera mundur dari jabatannya. Sebelumnya, aksi unjuk rasa ini juga pernah dilakukan sekitar sebulan yang lalu dengan tuntutan yang sama.  

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement