REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Menteri Sosial, Salim Segaf Al Jufri memberikan bantuan untuk penanganan masalah di Sulawesi Selatan. Yang menarik, bantuan itu dimaksudkan untuk memicu pemda sungguh-sungguh menggunakannya. Dengan tepat sasaran, tepat jumlah, dan tepat manfaat. "Hindari hal-hal yang bersifat pemotongan yang tidak perlu dan menjadikan kita tidak dipercaya publik," ujar Salim di Makassar, Senin (25/3).
Bantuan yang diserahkan Mensos totalnya sekitar Rp 43 miliar. Rinciannya, bantuan mobil tangki air untuk Kabupaten Soppeng senilai Rp 321 juta, mobil Rescue Tactical Unit (RTU) untuk Kabupaten Maros senilai Rp 368 juta, bahan bangunan rumah (BBR) korban kebakaran ringan untuk 10 KK di Kabupaten Jeneponto sebesar Rp 60 juta, BBR untuk korban kebakaran berat untuk 59 KK senilai 826 juta juga di Kabupaten Jeneponto, dan bantuan program keluarga harapan (PKH) 58.218 KK di 15 Kabupaten senilau Rp 41 miliar.
Kepada Kepala Dinas Sosial Sulawesi Selatan, Suandi Mahendra, Mensos berpesan agar mobil dan sarana lain harus benar-benar tepat guna. Demikian juga penerima PKH, selain datanya harus valid, juga penerimanya harus memanfaatkannya dengan baik. "Jangan mudah terayu oleh pihak lain yang sesumbar bisa mempermudah menerima bantuan. Sistem PKH sudah menggunakan teknologi informasi terbaru dan sulit untuk direkayasa," ujar Salim.
Menurutnya, pengawasan dan pengendalian menjadi hal penting agar semua sarana prasarana dan uang yang diluncurkan mengikuti mekanisme tata kelola keuangan. Semuanya, kata Mensos, harus sesuai dengan tata kelola sistem informasi manajemen akuntabilitas barang milik negara.