Senin 25 Mar 2013 18:30 WIB

Bogor Dilanda Longsor, BNPB: Waspadalah Masyarakat

Rep: Fenny Melisa / Red: Citra Listya Rini
Rumah warga yang dilanda longsor (ilustrasi).
Foto: Antara/Arif Pribadi
Rumah warga yang dilanda longsor (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hujan deras yang terjadi pada Senin (25/3) dini hari WIB menyebabkan longsor di Kecamatan Tenjolaya dan Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. 

Musibah longsor yang terjadi di Desa Situ Daun, Kecamatan Tenjolaya, tersebut menyebabkan 18 rumah hancur, 10 rumah terancam, enam rumah rusak ringan, satu unit mushola dan dua sepeda tertimbun. Sebanyak 31 kepala keluarga (KK) terpaksa mengungsi ke rumah kerabat yang aman dari longsor. 

Selain di Kecamatan Tenjolaya, musibah longsor juga menghampiri Kampung Cihideung Keramat, Desa Purwasari, Kecamatan Darmaga, Bogor, Jawa Barat.  Longsor menyebabkan satu rumah rusak berat, empat rumah rusak sedang dan empat rumah rusak ringan. 

Melihat musibah longsor di Bogor, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengimbau masyarakat agar waspada. Terutama jika melihat ada tanda-tanda musibah longsor.

"Masyarakat diimbau untuk waspada. Musim transisi dari penghujan ke kemarau umumnya disertai dengan hujan berintensitas tinggi dalam waktu singkat," kata Sutopo di Jakarta, Senin (25/3).

Sejak 1 Januari 2013 hingga saat ini telah terjadi 53 kejadian longsor di Indonesia. Akibatnya 83 orang meninggal. Sebanyak 95 jiwa mengungsi, 245 unit rumah rusak yang terdiri dari 58 unit rumah rusak berat, 46 unit rusak sedang dan 141 unit rusak ringan.

Daerah-daerah rawan longsor umumnya berada di daerah yang aksesnya sulit sehingga ketika terjadi longsor, pengerahan alat berat pun sulit dilakukan. "Rencana kontinjensi longsor sulit dilakukan karena ada ketidakpastian dan lokasinya sulit dijangkau," ujar Sutopo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement