Senin 25 Mar 2013 14:45 WIB

Massa Demo PN Bandung Terkait Suap Hakim Setyabudi

Rep: Djoko Suceno/ Red: Heri Ruslan
Hakim Setyabudi
Foto: Antara
Hakim Setyabudi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kasus dugaan suap yang melibatkan Wakil Kepala Pengadilan Negeri (PN) Bandung, Setyabudi Tejowahyono,  mendapat reaksi dari masyarakat antikorupsi.

Puluhan massa yang tergabung dalam LSM Gerakan Ganyang Mafia Hukum (GGMH) menggelar aksi unjukrasa mendukung langkah KPK yang menangkap hakim yang menerima suap dari perkara Bansos yang ditaganinya.

Aksi yang berlangsung Senin (25/3) tersebut berlangsung tertib dan dijaga sejumlah personel polisi.

Hakim Setyabudi Tejocahyono ditangkap penyidik KPK Jumat (22/3) sekitar pukul 14.00 WIB. Dalam penangkapanndi ruang kerja hakim tersebut, penyidik  KPK menemukan uang suap sebesar Rp 150 juta.

Selain Setyabudi, KPK menetapkan tiga  lainnya, yaitu Plt Kadispenda Kota Bandung, HT, A ( perantara) dan T (tokoh ormas sebagai pengatur). Keempat tersangka ditahan dan menjalani pemeriksaan di KPK.

Dalam aksinya, puluhan massa antikorupsi ini meinta KPK terus melakukan pemberantasanmkorupsi. Menurut korlap aksi, Tourkis Parlaungan, penangkapan hakim Setyabudi oleh KPK sebagai bukti adanya kong kalikong hakim dalam menangani perkara bansos dan dana hibah APBD Kota Bandung.

"Kami mendukung langkah KPK yang menangkap hakim nakal. KPK harus terus mendalami kasus ini hingga tuntas," kata dia saat betorssi.

Saat berunjukrasa massa antikorupsi ini membawa sejumlah spanduk dan poster " KPK Yes! Koruptor & Politisi Busuk No!', 'Rakyat Inggin Hakim Tejo agar Diadili di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rakyat Nggak Percaya dengan Hakim-hakim Busuk/Koruptor di Pengadilan Tipikor'.

"Masyarakat sudah tidak percaya lagi terhadap  pengadilan Negeri  Bandung. Tempat ini sarang koruptor. Karena itu harus dibersihkan dari mafia hukum dan hakim nakal," kata Tourkis.

Tourkis mengatakan, saat ada sekelompok masyarakat yang tak suka terhadap langkah- langkah KPK dalam membarantas korupsi, termasuk prnangkapan hakim Setyabudi. Kelompok masyarakat ini, kata dia,  harus diwaspadai karena  mereka tidak ingin Indonesia bebas dari praktik korupsi. " Kelompok masyarakat yang tak suka dengan KPK ini harus diwaspadai," kata dia.

Dikatakan Tourkis, penangkapan hakim Setyabudi, sebagai pintu masuk dalam membuka tabir penanagnan kasus korupsi Bansos yang dipimpin hakim Setyabudi. Sejak awal, katanya, LSM ini menyoroti adanya praktik kongkalikong anatara hakim dan terdakwa kasus bansos.

Buktinya, kata dia, KPK menangkap hakim yang menangani perkara ini dengan uang yang diduga sebagai suap. "Apa artinya uang tersebut kalau bukan suap? " kata dia.

Setelah melakukan orasi hampir dua jam di luar kantor PN Bandung, massa pun akhirnya membubarkan diri. Sejumlah polisi  yang bertugas menjaga jalannya aksi tetap memantau meski massa telah meninggalkan lokasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement