REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Intelijen Nasional (BIN) Marciano Norman tidak mau menerka siapa sebenarnya kelompok bersenjata yang menyerang Lembaga Pemasyarakatan Klas II B Cebongan, Sleman, Sabtu (23/3) lalu.
Termasuk kemungkinan apakah pelaku merupakan oknum dari pihak TNI. Terlebih, senjata yang digunakan bukan lagi senjata standar TNI. Menurutnya, harus dicari bukti kuat sebelum menyimpulkan. "Kita mendukung pihak kepolisian mengungkap peristiwa ini. Kita tunggu hasilnya," katanya, di Jakarta, Senin (25/3).
Dia pun meminta publik memberikan dukungan kepada Polri untuk melakukan penyelidikan terkait peristiwa berdarah tersebut. Dia menegaskan, pada era saat ini, penyerangan tidak bisa dibenarkan apalagi ditoleransi.
Menurutnya, penegakan hukum harus dikedeepankan. Oleh karena itu, semua pihak harus memberi dukungan pada kepolisian.
"Untuk melakukan proses penyelidikan berikutnya supaya nanti kita mendapatkan informasi yg terbaik. Sehingga langkah yg diambil oleh penegak hukum dapat berjalan dengan baik," katanya.