Senin 25 Mar 2013 14:27 WIB

'Berdemo Jangan di Rel Kereta Api'

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Heri Ruslan
Sejumlah Pedagang dan mahasiswa berdemo dengan memblokir rel kereta di stasiun Pondok Cina, Depok, Jawa Barat, Senin (14/1). (Republika/Agung Fatma Putra)
Sejumlah Pedagang dan mahasiswa berdemo dengan memblokir rel kereta di stasiun Pondok Cina, Depok, Jawa Barat, Senin (14/1). (Republika/Agung Fatma Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Ratusan pendemo di Stasiun Kereta Api Bekasi melakukan aksi unjuk rasa dengan memblokir lintasan rel kereta api. Mereka menduduki lintasan rel untuk menolak penggantian KRL ekonomi.

Humas KAI Daops I, Agus Sutijono, mengatakan demo yang dilakukan dapat membahayakan penumpang. "Berdemo jangan di tengah rel karena membahayakan," kata Agus kepada wartawan, Senin (25/3).

Agus mengatakan akan menyampaikan aspirasi para pendemo kepada manajemen. Terkait dihapuskannya KRL ekonomi, ia mengaku belum mendapatkan informasi.

Tidak dioperasikannya KRL Non AC pada lintas Bekasi dan Serpong lantaran kondisi KRL yang sudah tidak layak. Sehingga PT KAI meningkatkan pelayanan penumpang dengan menarik KRL non AC tersebut.

Agus menambahkan PT KAI Daop 1 dan pusat perawatan KRL BalaiYasa Manggarai mengalami kesulitan untuk melakukan perbaikan KRL Non AC. Pasalnya, suku cadang kereta tersebut sudah tidak tersedia.

Sementara itu, Manager Humas PT KAI Commuter Jabodetabek, Eva Khairunisa, mengatakan KRL non AC lintas Serpong dan Bekasi tidak beroperasi mulai 1 April 2013. Pihaknya akan mengganti perjalanan KRL Non AC dengan meningkatkan jumlah perjalanan KRL AC Commuter Line sebanyak dua rangkaian untuk lintas Bekasi dan dua  rangkaian untuk lintas Serpong.

Tercatat, pada 2012 terjadi 1.228 pembatalan perjalanan KRL Non AC lantaran rangkaian kereta mengalami kerusakan. Akibatnya, 4.217 perjalanan KRL juga mengalami gangguan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement