REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Harga bahan bakar minyak nonsubsidi jenis Pertamax terpantau mendekati Rp 10.000 per liter di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum PT Pertamina (Persero) Jakarta, Senin (25/3).
Pantauan di SPBU sekitar Taman Mini Indonesia Indah dan Jalan TB Simatupang, Jakarta Timur, harga Pertamax dijual Rp 9.900 per liter."Sudah sejak pekan lalu naik jadi Rp 9.900," kata petugas SPBU.
Namun, sejumlah SPBU Pertamina lain seperti di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, dan Jalan Pemuda, Jakarta Timur, harga Pertamax dibandrol Rp 9.700 per liter.
Harga BBM nonsubsidi di lokasi tertentu memang sengaja dijual Pertamina lebih murah untuk bersaing dengan SPBU milik perusahaan lain.
SPBU milik PT Shell Indonesia di Jalan Pemuda, Jakarta Timur yang berdekatan dengan stasiun Pertamina, menjual BBM setara Pertamax dengan harga Rp 9.800 per liter. Harga BBM Shell itu juga mengalami kenaikan dibandingkan sebelumnya.
Juru Bicara Pertamina Ali Mundakir mengatakan, kenaikan harga jual eceran Pertamax dikarenakan peningkatan harga minyak dunia. "Pertamax merupakan BBM nonsubsidi yang mengikuti harga pasar minyak. Saat ini, harga minyak sedang mengalami kenaikan," ujarnya.
Ia juga mengatakan, sejauh ini, peningkatan harga jual Pertamax belum mempengaruhi penjualan BBM nonsubsidi itu maupun migrasi ke BBM subsidi. Harga minyak mentah Indonesia (Indonesia crude price/ICP) pada Februari 2013 tercatat naik 3,79 dolar AS per barel menjadi 114,86 dolar per barel dibandingkan Januari sebesar 111,07 dolar per barel.