Senin 25 Mar 2013 06:08 WIB

Aksi Teroris Bisa Dicegah Via Tokoh Agama

Densus 88 membawa terduga teroris ke Mabes Polri, Jakarta
Foto: Antara
Densus 88 membawa terduga teroris ke Mabes Polri, Jakarta

REPUBLIKA.CO.ID, KAPOLRES POLMAN: TOKOH AGAMA BERPERAN CEGAH TERORISME

MAMUJU -- Kapolres Polewali Mandar (Polman) Provinsi Sulawesi Barat, AKBP Yohan Pratio mengatakan, tokoh agama sangat berperan dalam menangkal dan mencegah aksi terorisme.

"Aksi terorisme dapat dicegah melalui peran tokoh agama dengan memberikan pemahaman mengenai ajaran Agama yang membawa kepada kedamaian," kata Kapolres Polman, AKBP Yohan Pratio,

Hal itu disampaikan dia dalam acara seminar dengan tema 'Peran Generasi Muda Islam Dalam Penguatan Nilai Islam Rahmatan Lil Alamin Untuk Menangkal Aksi Kekerasan Mengatasnamakan Agama' di Polman, Ahad (24/3).

Acara dialog itu dihadiri Ketua Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Polman, Drs. Sadong Bani, tokoh akademisi Polman DR. Aco Musaddad H.M, Kepala Kementrian Agama Polman, Drs H Mahmuddin M, Si.

Kapolres mengatakan, dengan perannya itu maka tokoh agama di Polman mesti berperan aktif memberikan pemahaman agama yang membawa kedamaian kepada segenap masyarakat sehingga tercipta kehidupan tentram dan damai.

"Peran penting lembaga lembaga Negara untuk mengawasi gerakan radikalisme atau kekerasan mengatasnamakan agama yang berujung pada aksi terorisme, juga penting selain peran tokoh agama,"katanya.

Ia mengatakan, teroris adalah bentuk pemecah persatuan dan kesatuan bangsa, yang harus diwaspadai, seperti mewaspadai peredaran narkotika dan obat terlarang yang merupakan isu yang sangat besar terjadi merambah di kalangan anak-anak sampai kalangan pengusaha dan birokrat masyarakat politik yang merusak mental kehidupan bangsa ini.

"Terorisme merupakan suatu paham yang menimbulkan rasa takut dalam masyarakat seperti terjadi pada saat bom Bali dan bom Mariot hotel,"katanya.

Menurut dia, pelaku memilih menjadi teroris biasanya karena desakan factor ekonomi dan karena latar belakang pendidikan agama di pesantren yang menimbulkan fanatisme berlebihan serta karena menganggap kondisi negara yang otoriter.

"Gerakan terorisme juga timbul karena adanya keinginan merubah ideologi negara yakni pancasila dengan ideologi mereka sendiri,"katanya.

Kapolres mengatakan, gerakan terorisme itu sangat merugikan mengancam dan dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa disamping juga menghambat kemajuan ekonomi bangsa karena investor enggan berinvestasi di negara ini.

Ia mengatakan, untuk mengantisipasi ancaman terorisme itu maka aparat kepolisian di Polman diantaranya melakukan penegakan hukum yang stabil dan transparan disamping juga menghargai hak azasi bagi seluruh umat manusia, sehingga kepercayaan masyarakat dan jaminan hukum di negeri ini semakin tercipta.

Di samping itu dengan merubah watak masyarakat dari radikal menjadi tidak radikal contohnya merubah watak residivis menjadi tidak radikal. Kemudian lanjutnya mengawasi objek vital di masyarakat dengan memperketat pengamanannya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement