Ahad 24 Mar 2013 21:51 WIB

Diculik Selama Lima Hari, Faiq Azima Ditemukan Selamat

Rep: Ahmad Baraas/ Red: Heri Ruslan
Korban penculikan (ilustrasi)
Foto: www.karimatafm.com
Korban penculikan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Kesedihan Suyitno (31) dan istrinya Faizah Talib Bajri (30) mendadak sirna. Pasangan suami istri bergembira, karena putra tunggalnya Faiq Azima (5), berhasil diselamatkan polisi, setelah disekap penculik selama lima hari.

Buah hati kesayangan Suyitno-Faizah itu diculik Ngurah Gilbert dan istrinya Putu Prima. Ironisnya Ngurah adalah teman Suyitno.

Azima diculik oleh Gilbert Selasa (19/3), sekitar 17.00 wita di Masjid Jabal Nur, Bukit Kampial, Nusa Dua. Saat itu Azimah baru selesai mengaji dan menunggu jemputan orang tuanya.

Namun Suyitno sedikit terlambat datang dan kedua tersangka membawa kabur Azima. Suyitno tinggal di jalana Cempaka, Perumahan Puri Kampial Nusa Dua, begitu juga kedua pelaku.

"Azima dibujuk kedua pelaku, untuk menemui abah (ayah)-nya, namun kemudian dibawa pergi," kata Umar Talib Bajri, paman Azima dari ibu.

Sebenarnya, kata Umar, kecurigaan bahwa Azima diculik oleh orang yang dikenal sudah disampaikan polisi Jumat (22/3) atau tiga hari setelah peristiwa penculikan.

Karena, kata Umar, polisi menyampaikan sejumlah foto yang menggambarkan wajah Gilbert dan istrinya dan polisi punya sejumlah bukti untuk menunjuk pasangan suami istri itu sebagai pelakunya.

Salah satunya, sumber mengatakan bahwa Gilbert dan Prima pernah membawa Azima berobat ke rumah sakit, karena korban menderita batuk-batuk.

Selama ini, tutur Umar, Gilbert yang tinggal tidak jauh dari kediaman Suyitno, kalau datang ke rumah Suyitno, sering bermain-main dengan korban. Karena itu, jelas Umar, kalau tidak kenal dengan pelaku, tidak mungkin korban begutu saja mau diajak pelaku. Saat menculik korban, pelaku menggunakan mobil Suzuki Swift warna silver.

Kendati sudah diculik selama beberapa hari dan sudah menjadi berita di kalangan kerabat korban, namun keluarga korban meminta agar media untuk sementara tidak memberitakan peristiwa penculikan itu.

Hal itu, kata Umar, untuk memberi keleluasaan polisi melakukan pengintaian, agar tersangka tak lari atau berbuat yang tidak-tidak pada korban.

Pelaku memang sempat menghubungi orang tua korban dengan menggunakan nomor telepon yang tidak dikenal dan menggunakan telepon pengubah mode suara meminta tebusan, namun komunkasi kemudian terputus.

Kedua pelaku ditangkap polisi Ahad (24/3) di sebuah rumah di Jalan Marlboro Teuku Umar Barat Gang 4 no 50. Korban juga ada di rumah itu. Kini kedua pelaku diamankan di Mapoltabes Denpasar dan korban sudah bertemu dengan kedua orang tuanya dan karib kerabatnya.

Tentang motif penculikan, polisi masih menyelidikinya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement