Ahad 24 Mar 2013 11:55 WIB

Ratusan Buruh Transportasi Tuntut Standardisasi Pelayanan

Rep: Riana Dwi Resky/ Red: Djibril Muhammad
 Ribuan buruh gabungan se-Jabodetabek melakukan long march dari Bundaran Hotel Indonesia menuju Istana Negara di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (6/2). (Republika/Adhi Wicaksono)
Ribuan buruh gabungan se-Jabodetabek melakukan long march dari Bundaran Hotel Indonesia menuju Istana Negara di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (6/2). (Republika/Adhi Wicaksono)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ratusan buruh transportasi yang tergabung dalam Serikat Buruh Transportasi Perjuangan Indonesia (SBTPI) dan Laskar Perjuangan Buruh (LPB) menggelar aksi di Pelabuhan Tanjung Priok, Pos 9.

Dalam aksinya, mereka menuntut agar otoritas pelabuhan memberi standardisasi pelayanan dan kesejahteraan. Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat SBTPI, Ilham Syah mengatakan, aksinya ini merupakan rangkaian rapat akbar yang akan dipusatkan di Tugu Proklamasi.

Di sana mereka akan menyatakan sikap politik dari berbagai serikat buruh seluruh Jabodetabek. "Cukup sudah kekuasaan elite, kami tuntut otoritas pelabuhan menerapkan standardisasi pelayanan," ujarnya, Ahad (24/3).

Menurut Ilham, pihak otoritas pelabuhan Tanjung Priok belum memperhatikan kesejahteraan buruh. Standardisasi pelayanan termasuk waktu lamanya bongkar muat barang yang bisa mencapai 12 jam.

Selain itu ia juga meminta agar setiap operator pelabuhan membuatkan shelter untuk seluruh pengguna jasa pelabuhan. Selama ini belum tersedianya shelter tersebut, membuat para buruh bergelimpangan di jam-jam istirahat. Fasilitas toilet umum membuat para buruh membuang hajat sembarangan.

Selain itu, buruh juga masih terus merasakan premanisme dan pungutan liar yang merajalela di jalanan. Ilham berharap, keamanan buruh pun ikut dijaga.

Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok, AKBP Asep Adi Saputra mengatakan telah menurunkan 200 personel untuk mengamankan aksi buruh yang berada di depan Jakarta International Container Terminal.

"Dari Polresta Utara jumlahnya sekitar itu juga, mestinya di area ini (pelabuhan) dilarang melakukan aksi," ujarnya.

Setelah menggelar aksi teatrikal dan orasi dari pukul 09.00 hingga 10.30, ratusan buruh yang memakai seragam merah dan membawa bendera merah, meluncur ke arah Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat. Mereka akan berkumpul bersama serikat buruh lainnya untuk mendeklarasikan sikap politiknya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement