Jumat 22 Mar 2013 21:28 WIB

Alokasi Gas Elpiji 3 Kg untuk Sumsel Berkurang

Rep: Maspril Aries/ Red: Fernan Rahadi
Salah satu pangkalan gas Elpiji 3 kg (ilustrasi).
Foto: Republika/Darmawan
Salah satu pangkalan gas Elpiji 3 kg (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Alokasi gas elpiji tabung 3 kg untuk Sumatera Selatan (Sumsel) selama 2013 mengalami penurunan.

Asisten Manager External Relation PT Pertamina Fuel Retail Marketing Regional (FRMR) II Sumatera bagian Selatan (Sumbagsel), Roberth MV, Jumat (22/3) mengatakan, “Jatah gas elpiji 3 kg bagi Sumsel pada tahun 2013 mengalami penurunan dibanding kuota tahun lalu.”

Menurut Robert, pada 2012 alokasi gas elpiji tabung 3 kg untuk Sumsel sebanyak 135.000 tabung. “Untuk alokasi 2013 hanya 133.000 tabung gas elpiji 3 kg.” katanya.

Roberth tidak menjelaskan secara persis yang menyebabkan alokasi gas elpiji tabung 3 kg untuk Sumsel 2.000 tabung tersebut. “Asumsinya sama seperti BBM masih banyak distribusi yang salah sasaran,” tambahnya.

Robert menjelaskan, di lapangan kerap ditemukan, adanya orang yang tidak bertanggung jawab, mereka memanfaatkan dengan cara menaikan harga. “Untuk mengantisipasi agar harga kembali stabil, Pertamina menambah stok gas langsung kepada masyarakat, terutama di daerah yang banyak membutuhkan,” ujarnya.

Sementara itu dalam rapat membahas kelangkaan gas elpiji tabung 3 kg di kantor Gubernur Sumsel  PT Pertamina FRMR II Sumbagsel mengharapkan adanya pengawasan yang ketat untuk mempersempit peluang sektor industri menggunakan bahan bakar gas bersubsidi tabung 3 kg.

“Kami sempat menemukan adanya gas elpiji 3 kg digunakan sektor industri dan pelaku usaha lainnya. Gas elpiji 3 kg adalah nahan bakar gas bersubsidi khusus untuk kebutuhan rumah tangga,” kata Roberth.

Roberth menjelaskan, kemarin Pertamina sudah menambah distribusi 5.600 tabung gas elpiji 3 kg. “Hari Kamis Pertamina melakukan extra dropping atau Pertamina menambah jumlah distribusi gas elpiji 3 kg dari yang sudah disalurkan. Ada 5.600 tabung yang kita distribusikan pada sembilan lokasi di Palembang.”

Sementara itu Kepala Biro Perekonomian Sumsel Muhar Lakoni mengatakan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan terus mengantisipasi agar harga gas di daerah tetap stabil. “Pemprov Sumsel akan membentuk tim untuk memantau dan mengatur distribusi gas elpiji bersubsidi,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement