REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Suhu udara di Kota Yogyakarta beberapa hari terakhir sangat panas. Bahkan sepanjangJumat ini suhu udara Yogya luar biasa panas. Menurut data Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta suhu udara Yogya pada Jumat ini mencapai 34 derejat celcius.
"Posisi peredaran Matahari di sekitar katulistiwa sehingga sinarnya lebih banyak diterima. Itu sebabnya suhu udara terasa cukup panas," terang Kasie Data dan Informasi BMKG Yogya, Tony Agus Wijaya, Jumat (22/3).
Menurut dia, pada bulan Maret ini posisi Matahari memang berada di sekitar katulistiwa. Sehingga kata dia, dari pagi hingga sore hari cuaca akan cenderung cerah sampai terik menyengat pada pukul 13.00 WIB.
Selain itu, akhir Maret ini wilayah DIY mulai memasuki musim pancaroba yaitu peralihan dari musim penghujan ke kemarau. Musim kemarau di DIY akan terjadi pada pertengahan April dimulai dari wilayah Gunungkidul dan wilayah Sleman pada Mei mendatang.
"Meski begitu potensi hujan masih akan ada, karena suhu panas di pagi dan siang hari maka penguapan akan besar dan sore atau malam masih berpotensi hujan," ujarnya.
Pada musim seperti ini kata Tony, justru yang harus diwaspadai adalah angin kencang dan puting beliung sebab penguapan besar bisa mempercepat pembentukan awan colomunimbus, Kondisi ini yang bisa memunculkan angin kencang dan puting beliung.
Ikuti Whatsapp Channel Republika