REPUBLIKA.CO.ID, BANGKALAN---Mantan Ketua Umum PB Nahdlatul Ulama KH Hasyim Muzadi menyatakan salah satu penyebab banyaknya pejabat di negeri ini yang melakukan tindak pidana korupsi karena kufur atau mengingkari nikmat.
"Mereka selalu tidak puas dengan jabatan dan kekayaan yang mereka peroleh, lalu manghalalkan segala cara untuk mencapai tujuannya," katanya saat menjadi penceramah dalam acara tasyakuran suksesnya Pilkada Bangkalan di pendopo pemkab setempat.
Menurut dia, akibat ulah para koruptor itulah umat menjadi sengsara dan negara menjadi rugi. "Boleh saja seseorang mengejar kekuasaan dan jabatan. Namun harus dibingkai dengan nilai-nilai agama. Seningga apabila menjadi pemimpin, maka ia akan menjadi pemimpin yang amanah dan menyejahterakan rakyat," katanya.
Dalam kesempatan itu, pengasuh Pondok Pesantren Al-Hikam Malang itu lebih lanjut menjelaskan agama dan kekuasan sebenarnya ibarat saudara kembar, sehingga harus bersinergi dan saling melengkapi. "Sebab agama tanpa kekuasaan bisa menjadi lumpuh, akan tetapi kekuasaan tanpa nilai moral agama justru akan menjadi hancur," katanya.
Untuk itu, ia juga mengharapkan umat Islam, termasuk warga NU agar bisa menjadi pemimpin dan memegang kendali kebijakan yang orientasinya untuk kemaslahatan umat. Di bagian lain, KH Hasyim Muzadi juga mengimbau seluruh umat Islam, termasuk warga NU untuk selalu bersyukur. Sebab, menurutnya, Allah akan menambahkan nikmat kepada umat-Nya yang selalu bersyukur.