Kamis 21 Mar 2013 23:50 WIB

Cawabup Nomor Dua Bandung Barat Terkaya

Rep: Rina Tri Handayani/ Red: Djibril Muhammad
Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada)
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada)

REPUBLIKA.CO.ID, CIMAHI -- Calon Wakil Bupati Kabupaten Bandung Barat nomor urut dua, Kosasih paling kaya. Demikian hasil audit Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Tercatat total kekayaan Kosasih mencapai Rp 40 miliar yang di antaranya terdiri dari harta tak bergerak berupa tanah dan bangunan, alat transportasi maupun giro. Sementara, kekayaan pasangannya, cabup Aep Nurdin terendah dibanding semua calon yaitu sekitar Rp 648 juta. 

Ketua komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bandung Barat Asep Mamat mengakui wabup nomor urut dua paling kaya kemudian diikuti wabup nomor lima. "Sesuai petunjuk KPK, harta harus dilaporkan ke publik," ujarnya.

Hal itu disampaikan dia usai acara deklarasi kampanye damai dan pengumuman Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Pemilihan Bupati Kabupaten Bandung Barat di Gedung Pengabdian Polres Cimahi, Kamis (21/3).

Dalam acara tersebut, pembacaan LHKPN dilakukan masing-masing calon. Calon Bupati Panji Tirtayasa memiliki kekayaan dengan nilai total sekitar Rp 2,6 miliar dan wakilnya Kusna Sunardi senilai Rp 2,8 miliar.

Wabup nomor urut tiga Djamu Kertabudi senilai Rp 862 juta namun dia mengaku masih terdapat yang belum terdaftar dan pasangannya Agus Yasmin sebesar Rp 4 miliar. 

Kemudian, cabup Erni R Ernawa memiliki kekayaan sekitar Rp 12,7 miliar dan cawabup Samsul Ma'arif senilai Rp 857 juta. Sementara, kekayaan cabup Abubakar yang juga menjabat bupati Kabupaten Bandung Barat periode 2008-2013 memiliki kekayaan sekitar Rp 1,3 miliar dan Yayat T Soemitra sekitar Rp 18,6 miliar. 

Asep Mamat mengatakan setelah acara deklarasi kampanye damai dan pelaporan LHKPN tersebut, tahapan berikutnya adalah bertemu tim kampanye untuk membahas draft kampanye.

Kampanye pilbup dijadwalkan pada 2 Mei sampai 15 Mei mendatang. Selain itu, dia berharap agar semua pasangan memahami rambu maupun norma dalam pemilu. Sehingga, dalam implementasinya semua tetap berjalan kondusif. 

Wakil Bupati Bandung Barat Ernawan mengatakan deklarasi damai dan pelaporan LHKPN merupakan komitmen awal dan pernyataan sikap dari semua pasangan calon. Meski demikian, dia berharap masyarakat ikut mengawasi. "Itu yang paling penting," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement