REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG--Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Moedal Kota Semarang menyiapkan sejumlah strategi untuk menghadapi kemungkinan terjadinya kekeringan pada musim kemarau tahun ini.
Direktur Teknik PDAM Tirta Moedal Semarang Yunus Slamet Riyadi di Semarang, Kamis, mengatakan pihaknya telah memetakan daerah rawan kekeringan yang terjadi setiap musim kemarau yakni wilayah Semarang Barat, Semarang Utara, dan Semarang Selatan.
"Tahun ini, kami akan menambah tiga tangki, sehingga nanti tersedia enam tangki sebagai antisipasi jika terjadi gangguan pelayanan," katanya.
Terkait dengan sering terjadinya gangguan di daerah Kudu, Yunus mengakui bahwa selama ini saluran Klambu dari Waduk Kedungombo terbuka dan setiap satu bulan sekali dilakukan pengeringan oleh pemerintah provinsi.
Oleh karena itu, tambah Yunus, PDAM Tirta Moedal Kota Semarang berupaya agar pada saat dilakukan pengeringan, pasokan air kepada pelanggan tidak terganggu.
"Agar pelayanan kepada pelanggan tidak terganggu, kami sudah bekerja sama dengan BPWS untuk menyuplai sekitar 1.500 liter per detik," katanya.
Langkah strategis lainnya untuk mengatasi kekeringan di wilayah Semarang Barat dan Semarang Utara, PDAM Semarang telah bekerjasama dengan Tirta Gajahmungkur untuk mengelola air Sungai Banjirkanal.
"Jika sebelumnya kapasitas produksi hanya 400 liter per detik, tahun ini akan ditambah 200 liter per detik, sehingga akan menjadi 600 liter per detik," katanya.
Yunus mengakui untuk penanganan rawan kekeringan di wilayah Semarang Selatan nantinya akan ditambah pengelolaan air bersih di Jalan Pramuka.
"Di perkirakan tahun depan baru akan dapat dirasakan manfaatnya," katanya