Kamis 21 Mar 2013 03:16 WIB

Bekasi Fokus Pencegahan DBD

Kampanye DBD
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Kampanye DBD

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, mencatat sedikitnya 335 warga setempat terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD) hingga Januari 2013.

"Sebanyak Empat di antaranya meninggal dunia," ujar Kepala Bidang Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), Dinkes Kota Bekasi Tetty Manurung di Bekasi, Rabu.

Pasien yang meninggal dunia tersebut, kata dia, adalah warga Kelurahan Telukpucung Kecamatan Bekasi Utara, Kelurahan Jatibening Kecamatan Pondok Gede, Kelurahan Jatimelati Kecamatan Pondok Melati, dan Kelurahan Jatirangga Kecamatan Jatisampurna.

Menurut dia, kasus DBD terdeteksi hampir di 12 kecamatan yang ada di wilayah Kota Bekasi. Namun kejadian terbanyak berada di Kecamatan Bekasi Selatan.

"Bekasi Selatan masih menjadi daerah terbanyak pasien DBD. Namun kami belum bisa mengeluarkan status luar biasa karena belum memenuhi kriteria," katanya.

Menurut dia, kegiatan pengasapan (fogging) baru akan dilakukan jika 100 meter atau sekitar 20 rumah terdapat hasil pemeriksaan juru pemantau jentik.

"Seperti di Kelurahan Bintara, Bekasi Barat, sering kami lakukan penyemprotan karena ada alporan dari jumatik bahwa daerah tersebut rawan DBD," katanya.

Tetty mengatakan, langkah terpenting mencegah DBD adalah memutus rantai penyebaran DBD, yaitu dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN), dan mengubur, menutup, menguras (3M).

"Penanganan awal demamnya dengan memberikan obat dan cairan. Kalau demam berlanjut sampai tiga hari, periksakanlah ke dokter," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement