Rabu 20 Mar 2013 20:49 WIB

Pengamat ITS: Jatim Lebih Siap Terima Relokasi TPT

Rep: Amri Amrullah/ Red: Dewi Mardiani
Industri tekstil, ilustrasi
Industri tekstil, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pengamat tata ruang kota dan transportasi Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya (ITS), Haryo Sulistyarso, mengatakan Jawa Timur lebih siap ketika pemerintah akan merelokasi pabrik Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) dari wilayah Jabodetabek ke wilayah wilayah lain.

Kesiapan itu, jelas Haryo, sudah terbukti dari prestasi capaian pertumbuhan ekonomi dan investasi di Jatim. Saat ini, Jatim memiliki perangkat penunjang keberlangsungan industri besar seperti di Jabodetabek. Beberapa perangkat penunjang itu, jelas dia, diantaranya infrastruktur, ketersediaan tenaga listrik, tenaga kerja dan lahan.

"Pilihan relokasi TPT ke Jatim adalah langkah yang tepat," ujar Dosen Teknik Sipil ITS ini, Rabu (20/3). Ia mengungkapkan, potensi ekonomi Jatim saat ini dalam kondisi yang sangat bagus, dimana pertumbuhan ekonomi di Jatim 7,2 persen diatas rata-rata nasional yang hanya 6,5 persen.

Selain itu, infrastruktur jalan dan akses tol di Jatim pun hampir sama dengan yang ada di Jabodetabek. Disamping itu, ketersediaan listrik Jatim masih cukup besar, dimana beberapa pembangkit-pembangkit listrik besar berada di wilayah Jawa bagian timur ini. Bahkan saat ini, ketersediaan listrik surplus dari kebutuhan penggunaan listrik masyarakat se Jatim.

Untuk kondisi tenaga kerja, kemampuan keahlian dan standar kemampuan tenaga kerja di Jatim tidak jauh berbeda dengan standar kebutuhan di Jabodetabek. Untuk lokasi, Pemerintah Provinsi sudah mempersiapkan beberapa wilayah industri yang saat ini sudah berkembang baik, seperti Surabaya, Gresik, Sidoarjo, Pasuruan, hingga Banyuwangi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement