REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Seorang mahasiswi Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Hervin Fahriza (20), meninggal dunia saat mengikuti pendidikan 'caving' yang diselenggarakan Federasi Speleologi Indonesia di Gua Seropan, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa (19/3) sore.
Jenazah korban tiba di rumah duka, Kelurahan Tanjung RT 2 RW 3, Kecamatan Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Rabu, pukul 09.15 WIB.
Berdasarkan pantauan di rumah duka, kedatangan jenazah anak pertama pasangan Muhammad Fauzah dengan Wuriningsih disambut isak tangis keluarga korban.
Saat ditemui wartawan, ayahanda korban, Muhammad Fauzan, mengatakan putri sulungnya yang tercatat sebagai mahasiswi semester IV Jurusan Bahasa Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UMP.
"Dia sangat ceria dan suka berpetualang sehingga bergabung dengan UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) Mapala (Mahasiswa Pencinta Alam) Satria UMP," katanya.
Dia mengaku menerima telepon dari panitia pada Rabu, sekitar 01.00 WIB, yang mengabarkan jika Hervin meninggal dunia akibat banjir bandang di Gua Seropan saat hujan lebat di Desa Pacarejo, Kecamatan Semanu, Gunungkidul, sejak Selasa (19/3) siang.
Kendati demikian, panitia tidak menjelaskan kronologi kejadian yang merenggut nyawa Hervin Fahriza dan dua rekannya, Ganang Samudra yang tercatat sebagai mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta dan Dian Putri, mahasiswi Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.
Seorang kerabat korban yang juga anggota Mapala Satria dan turut dalam kegiatan tersebut, Wiji Utomo, mengaku tidak mengetahui secara pasti kejadian yang merenggut nyawa Hervin Fahriza.
"Kami beda kelompok dan saat itu ada tiga gua yang disusur dengan jumlah peserta seluruhnya sebanyak 64 orang," katanya. Menurut dia, kegiatan yang dilakukan berupa pemetaan dan riset termasuk pendataan gua.
Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UMP Anjar Nugroho mengatakan pihaknya akan memberikan santunan kepada keluarga korban karena keberangkatan Hervin Fahriza untuk mengikuti kegiatan tersebut sepengetahuan kampus.
"Korban bersama satu mahasiswa lainnya menjadi wakil UMP dalam kegiatan tersebut. Kami mendapat informasi dari rekan korban jika peristiwa tersebut terjadi saat para peserta pendidikan baru turun ke dalam gua dan saat itu terjadi banjir bandang yang merenggut nyawa tiga peserta, salah satunya mahasiswi kami," katanya.
Setelah dishalatkan di rumah korban, jenazah korban selanjutnya dimakamkan di pemakaman umum Kelurahan Tanjung.