Selasa 19 Mar 2013 19:43 WIB

Korban Pembunuhan di Bandara Soekarno Hatta 'Orang Baik-Baik'

Rep: Ilhami Rizqi Ashya/ Red: Dewi Mardiani
Mayat (ilustrasi)
Foto: www.pollsb.com
Mayat (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Imam Syafii (31 tahun) warga Bekasi yang ditemukan telah tak bernyawa di sebuah mobil di parkiran Bandara Soekarno Hatta, dikenal tetangganya sebagai orang baik. Para tetangga di sekitar tempat usahanya di Johar Baru Senen Jakarta Pusat tak ada yang menyangka ada orang yang tega membunuh Imam.

Dasril Yatim, ketua RT 11 tempat usaha Imam berada, mengatakan, "Dia orangnya enggak banyak omong tapi baik sama seluruh warga, sukanya menolong," ujar Dasril. Imam yang dulunya tinggal di dekat situ juga dikenal sebagai anak masjid. Meskipun saat ini Imam dan keluarga telah pindah ke Bekasi, bila ia datang ke tempat usahanya di jalan Kramat Pulo Gundul itu ia tak lupa menyapa tetangga-tetangganya.

Menurut Dasril, Imam yang masih muda itu pekerja keras, "Anaknya ulet kerjanya, makanya sukses usahanya," terangnya. Usaha Imam yang tadinya hanya memperbaiki komputer pun meningkat menjadi usaha jual-beli komputer dan perangkatnya. "Dia beli komputer lama terus diperbaiki, nanti dia jual lagi, biasanya pelanggannya kantor di desa-desa," kata Dasril yang mengaku kenal dekat dengan Imam. Bahkan, sekali datang komputer lama pesanan Imam bisa sampai dua truk, lanjut Dasril.

Azis, seorang warga yang dianggap tetua di kampung tersebut mengatakan, Imam juga dikenal sering ikut acara keagamaan di sana, bahkan sering membantu secara materil. "Jarang ada orang seperti dia sekarang, masih muda dan sukses tapi sedekahnya jalan terus. Memang orang baik cepat dipanggil," ujar Azis.

Di sekitar Kramat Pulo Gundul, Imam dikenal suka memberi pekerjaan ke pemuda yang menganggur di sana. Ia juga memperlakukan karyawannya seperti keluarga. Taruji dan Fauzan, dua karyawan Imam yang saat ini tengah dimintai keterangan oleh polisi pun dikenal baik. "Mereka seperti keluarga saja, saling bantu," kata ketua RT 10 Kramat Pulo Gundul, Dasril Yatim.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement