REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Harga bawang merah di pasar Youtefa, Kota Jayapura, Papua mencapai Rp 50 ribu per kilogram (kg) atau naik sebesar Rp 15 ribu per kg dari harga semula Rp 35 ribu per kg.
Sahar, salah seorang pedagang di pasar yang kerap kali diterjang banjir, Selasa mengatakan harga bawang merah itu telah naik sejak dua pekan terakhir. "Sudah dua pekan harga bawang terus naik mulai dari Rp 35 ribu per kilo hingga saat ini Rp 50 ribu per kilo," ucapnya.
Dia memperkirakan kenaikan harga bumbu dapur tersebut tetap akan bertahan hingga satu dua pekan kedepan mengingat penyaluran bawang merah dari Makassar dan lokal setempat cepat habis. "Kemaren saja baru datang dari Makassar tetapi langsung dibeli oleh semua pedagang. Sementara yang dari Koya dan Arso kabupaten Keerom stoknya tidak terlalu melimpah karena musim hujan," katanya.
Senada itu, rekan seprofesi Sahar, La Ida, membenarkan harga bawang merah yang terus merangkak naik. "Jika tidak cepat diperhatikan oleh instansi terkait terhadap penyaluran bawang merah dipastikan harganya bisa melangit," katanya.
La Ida menuturkan, pada Senin (18/3) kemarin ada stok bawang merah dari Makassar yang baru masuk, "Tapi langsung habis diambil sama pedagang," katanya.
Baik Sahar, La Ida dan sejumlah pedagang lainya di pasar Youtefa, distrik Abepura, Kota Jayapura, Papua berharap pemerintah cepat mengambil tindakan yang bijak terkait harga bawang merah. "Mungkin pemerintah bisa langsung turun lapangan cek harga dipenyuplai dan mengapa bawang merah bisa mencapai Rp 50 ribu per kilo," ujar La Ida.
Sementara itu, Rusmini, salah seorang pemilik warung makan di Jalan Baru Tanah Hitam mengaku terpaksa membeli bawang merah meskipun harganya selangit. "Mau, bagaimana lagi mas, bawang merah sudah menjadi bagian dari bumbu masak jadi saya tetap beli," katanya.