Senin 18 Mar 2013 22:25 WIB

Bulog Jatim Salurkan 86 Ribu Ton Raskin

Rep: Amri Amrullah/ Red: Djibril Muhammad
Stok beras miskin (raskin) di salah satu gudang BUlog.
Foto: Antara/Arief Priyono
Stok beras miskin (raskin) di salah satu gudang BUlog.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Penyaluran beras miskin (raskin) untuk tiga bulan pertama 2013 oleh Badan Urusan Logistik (Bulog) Devisi Regional (Divre) Jawa Timur saat ini baru mencapai 70 persen atau 86.790 ton.

Padahal hingga akhir Maret, ditargetkan Bulog sudah bisa menyalurkan keseluruhan jatah raskin yang mencapai 2.857.469 Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat (RTSPM) raskin.

Humas Bulog Divre Jatim, Julia Hermawati mengatakan, penyaluran sedikit tersendat akibat perubahan data RTSPM, yang perlu sosialisasi lebih lanjut. "Akan tetapi kami yakin, hingga akhir Maret ini, penyaluran sudah mencapai 100 persen," katanya, Senin (18/3).

Selain itu, penyaluran di pertengahan bulan hingga akhir maret ini juga cukup besar. Ia mengungkapkan, data penyaluran raskin ini masih menyesuaikan dengan kuota yang mengacu pada data hasil Pendataan Program Perlindungan Sosial (PPLS) 2011 lalu.

Di mana data raskin Jatim terjadi perubahan, baik untuk pagu besarannya ataupun jumlah penerimanya. Saat ini untuk wilayah Jatim kenaikan pagu raskin sebesar 10,45 persen atau sebesar 4.828.905 kg beras.

Dengan kenaikan itu, artinya penerima raskin juga bertambah sebanyak 321.927 RTSPM. Kenaikan pagu itu terjadi di 30 kabupaten/ kota. Sedangkan 8 kabupaten/kota lainnya mengalami penurunan pagu di antaranya adalah Surabaya, Bondowoso, Situbondo, Kota Malang, Jember, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep.

Saat ini, jumlah RTSPM di seluruh Jatim mencapai 2.857.469 RTS PM dengan total alokasi raskin sebesar 42.862 ton per bulan. Jumlah tersebut turun sekitar 400 ribu RTS PM dibanding 2012 yang mencapai 3.401.749 RTS PM.

Dengan adanya perubahan ini, maka sosialisasi dibutuhkan agar masyarakat bisa menerima. "Kalau sosialisasi, sebenarnya itu tanggung jawab pemerintah daerah setempat. Biasanya mereka yang mengumpulkan seluruh aparat dan sebagian masyarakat terkait," katanya menegaskan.

Untuk memperlancar proses distribusi, pihaknya juga akan melakukan monitoring dan evaluasi terhadap tunggakan raskin yang ada di beberapa wilayah Jawa Timur. Itu dilakukan agar penyaluran raskin dapat dilaksanakan dengan lancar.

Sedangkan adanya keluhan kondisi beras yang menjamur atau berwarna kuning, Bulog berjanji memberikan gantinya. Hal itu dilakukan guna menjaga kualitas dan pelayanan bagi masyarakat, agar menerima raskin yang kondisinya bagus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement