REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polisi akan menyelidiki Forum Betawi Rembug (FBR) mengenai ucapan yang mengaitkan FBR ketika terjadi penyerangan Kantor Media Tempo, (15/3). "Ada keluar kalimat ke luar, jangan ganggu, kami dari FBR," Kata Kasat Resmob Polda Metro Jaya AKBP, Herry Heryawan, Senin (18/3)
Herry mengatakan, polisi akan menyelidiki keterkaitan FBR, dengan mendalami Korwil FBR Haji Soleh yang lokasinya dekat dengan kejadian. Posnya bernama Keramat Hitam. "FBR sekalipun kalau salah akan kita proses secara hukum," katanya
Herry melanjutkan, sampai sekarang ada empat pelaku yang masih buron dan masih dalam pencarian. Mereka sudah dianalisa dengan CCTV karena merusak kaca kantor. "Kita tegaskan agar pelaku menyerahkan diri," kata Herry.
Sebelumnya, empat pelaku sudah tertangkap. Pelaku sempat lari ke Pandeglang, dan polisi melakukan pengejaran. Mereka tertangkap di sekitar tebing gunung di Pandeglang. "Kita susah payah menangkap mereka," kata Herry.
Salah satu pelaku yang bernama Febriatna mengaku, berniat melindungi adiknya Oji yang sempat adu mulut dengan karyawan Tempo. Merasa tidak suka, Febriatna memanggil teman-temannya sebanyak sepuluh untuk merusak kantor.
"Memang sebelum kejadian, kita minum Intisari dulu, kita mabuk," kata Febriatna sambil menunduk.
Barang bukti yang diamankan, yaitu satu batang bambu, satu samurai dan satu pedang panjang. Penyerangan terjadi sekitar pukul 22.45 WIB, (15/3) di Jln. Kebayoran Baru RT 009/001 Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, di Kantor Media Tempo. Dua karyawan luka ringan akibat kejadian tersebut.