Senin 18 Mar 2013 20:34 WIB

2014, TPA Sumur Batu 'Overload'

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Djibril Muhammad
Tempat Pembuangan Sampah
Foto: Antara
Tempat Pembuangan Sampah

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI TIMUR -- Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sumur Batu, Bantargebang, Kota Bekasi dinilai akan overload pada 2014 mendatang. Hal ini dikatakan Kepala Dinas Kebersihan Kota Bekasi, Junaedi.  

"2014, kita perkirakan kalau tidak dibangun zona baru khawatir nanti terjadi overload," kata Junaedi kepada wartawan, Senin (18/3).

Ia menilai, TPA Sumur batu memiliki keterbatasan lahan untuk menampung produksi sampah warga Kota Bekasi. TPA tersebut memiliki luas lahan 12,4 hektare dengan lima zona pembuangan sampah.

Namun, hanya satu zona yang hingga kini masih aktif digunakan untuk produksi sampah warga Bekasi sebanyak 6.100 meter kubik.  

Sementara itu, Tempat Pembuangan Sementara (TPS) dinilai juga masih kurang. "TPS banyak, tapi memang masih kurang," katanya.

Ia juga mengatakan, armada truk sampah Kota Bekasi hanya berjumlah 50 unit. Untuk menanggulangi sampah yang tidak terangkut, ia berharap agar masyarakat juga berperan aktif dalam menjaga kebersihan dengan membuang sampah pada tempatnya. 

Sebelumnya, warga di RW 26, Kampung Bekasi Jati, Kelurahan Margahayu, Bekasi Timur, Kota Bekasi mengeluhkan tumpukan sampah yang tidak terangkut. Pasalnya, sampah yang dibiarkan tak terangkut sekitar lebih dari tiga bulan itu sudah menggangu warga.

Selain itu, warga di RT 3/ RW 16, Kampung Cerewet, Duren Jaya, Bekasi Timur mengeluhkan adanya tempat pembuangan sampah liar. Tumpukan sampah terlihat berada di lahan kosong di tepi Jalan Karang Satria.

Berdasarkan pantauan, sampah yang berada di RW 26 Kampung Bekasi Jati tampak meluber di pojok dan tepi jalan. Sampah tersebut berada di sekitar area pemukiman warga.

Sementara itu, tumpukan sampah liar di Jalan Karang Satria tampak berserakan. Bau menyengat sering tercium oleh tiupan angin. Warga berharap agar pihak terkait segera mengangkut sampah yang sudah menumpuk tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement