REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sempat dikabarkan ricuh, kongres Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang dilaksanakan di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur, kini berjalan lancar. Kongres HMI yang ke-28 ini hingga Ahad (17/3) sore memang belum menjalankan agenda utama sebagai wadah temu pikiran seluruh utusan cabangnya.
Menurut angota panitia kongres, Zoni Gusdeka, agenda belum dapat dimulai akibat banyaknya peserta dan calon utusan yang belum tiba ke lokasi. “Proses registrasi peserta belum rampung, para utusan dari 199 cabang HMI juga belum berdatangan semua,” ujar dia kepada ROL di Asrama Haji, Jakarta Ahad (17/3).
Terkait kericuhan yang pada Sabtu (16/3) malam sempat pecah, Zoni mengatakan hal tersebut merupakan dinamika biasa dalam sebuah kongres. Kader HMI cabang Lampung ini berujar, dalam kongres, riak-riak seperti itu terkadang memang sengaja ditimbulkan untuk meramaikan suasana saja, tidak lebih.
Tak heran nada santai menanggapi kericuhan semalam tampak dari ungkapan yang Zoni utarakan. “Bisa dibilang settingan supaya kongres lebih hidup, tapi kami bisa redam karena pada dasarnya kami seluruh kader HMI adalah saudara. Semua anggota tahu itu, jadi tidak ada masalah,” kata dia sembari tersenyum.
Zoni mengakui, kemarin malam memang sempat terjadi ketegangan di asrama tersebut. Aksi yang dilakukan oleh kader HMI asal Makassar tersebut juga sempat diwarnai saling lempar baru antar kelompok itu sedniri. Namun menurutnya, kejadian ini tidak sampai menimbulkan perpecahan.
“Mereka datang dan merasa tidak terakomodir di sini. Sempat ribut sedikit, tapi ya itu dinamika saja,biasa,” ujarnya.
Hal senada diungkapkan peserta kongres lainnya, Teguh. Ia mengungkapkan, keributan semalam merupakan hal lazim dalam pertemuan antar mahasiswa. Perwakilan cabang Sukabumi, Jawa Barat ini berujar, kader Makassar yang kemarin sempat diberitakan dikejar hingga keluar asrama haji sudah dirangkul kembali.
Menurutnya, kejadian kemarin hanya sebatas tes mental para peserta. Dia mengatakan, anggota dari cabang Makassar memang punya caranya sendiri dalam mengekspresikan sikap kelompoknya. “Tidak ada masalah, kami semua saudara di sini, sekarang juga sudah akrab-akrab saja,” ujarnya pada ROL.