Sabtu 16 Mar 2013 15:12 WIB

Bunga Bangkai Akan Dipamerkan di Korea Selatan

Bunga bangkai, Rafflesia patma, mekar di Kebun Raya Bogor.
Foto: Antara
Bunga bangkai, Rafflesia patma, mekar di Kebun Raya Bogor.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Bunga Bangkai (Amorphophalus titanum Becc), diberangkatkan dari Kebun Raya Bogor menuju Korea Selatan, Sabtu (16/3).

Bertolaknya Bunga Bangkai itu ke Negeri Ginseng tersebut untuk mengikuti pameran 'International Horticulture' di Kota Goyang, Korsel.

Keberangkatan Bunga bangkai asal Sumatra tersebut dilepas secara resmi Kepala Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor-LIPI, Mustaid Siregar beserta tim peneliti bunga bangkai dan pengurus Kebun Raya Bogor.

"Kita harapkan kerjasama ini menambah pengetahuan kita terutama tentang pengawetan bunga berukuran besar seperti bunga bangkai ini," kata Mustaid, saat melepas keberangkatan Amor nama yang diberikan kepada bunga bangkai Amorphophalus titanum Becc yang diberangkatkan ke Korsel.

Mustaid menyebutkan kegiatan ini merupakan yang pertama kalinya di dunia, mengirimkan bunga langka asli Indonesia untuk diikutsertakan dalam pameran paling terkenal di Korea, yakni 'International Horticulture Korea'.

Menurut Mustaid belum ada negara yang berhasil mengawetkan Amorphophalus dan membawanya keluar dari Indonesia untuk dipamerkan. "Jepang sudah pernah mencoba, tapi tidak berhasil. Kali ini ahli pengawetan dari Jepang dan Korea bekerjasama untuk mengawetkan Amorphophalus titanum Becc dan akan dipamerkan di Korea untuk pertama kalinya," kata Mustaid.

Kegiatan tersebut kata Mustaid, merupakan titik awal kerjasama antara Kebun Raya Bogor-LIPI dengan Korea, dan diharapkan tim dari Kebun Raya Bogor dalam mengawal dan mengikuti kegiatan pengawetan dan pameran Bunga Bangkai di Korea.

"Kebun Raya Bogor sebagai wakil Indonesia dalam pameran ini menjadi kesempatan sangat baik, mengenalkan wisata biodiversitas kita ke luar negeri. Sehingga diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan khususnya dari Korea Selatan yang peringkatnya ke enam terbanyak di Indonesia," kata Mustaid.

Selain itu, lanjut Mustaid, yang paling utama adalah teknologi pengawetan bunga berukuran besar seperti Amorphophalus titanum Becc, sehingga kedepannya masyarakat bisa menyaksikan bunga tersebut dalam bentuk display yang diawetkan 100 persen menyerupai aslinya, setiap saat tidak lagi harus menunggu waktu lama dan singkat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement