REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Sekjen DPP Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) mengatakan selama ini ia banyak diam bukan berarti tidak bersuara dan menuntut keadilan.
Pernyataan itu disampaikan Ibas menyusul tudingan Yulianis yang menyebut putra bungsu Presiden SBY ini ikut menikmati uang haram proyek Hambalang.
"Saya menuntut keadilan atas upaya-upaya yang merusak nama baik saya," tegas Ibas dalam surat elektronik, Sabtu (16/3).
Ibas curiga ada kepentingan politik di balik tudingan-tudingan yang dialamatkan kepadanya. "Saya bertanya-tanya, ada kepentingan politik besar apa di balik isu-isu itu yang menginginkan saya masuk dalam pusaran?" katanya.
Menantu Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa itu berharap media dapat objektif dan profesional terkait dengan isu tersebut.
"Saya menghargai kebebasan pers, tetapi kebebasan pers yang beretika dan berdasarkan kode etik jurnalistik agar ke depannya pers dapat menjaga profesionalitas profesinya," sebut Ibas mengakhiri.