REPUBLIKA.CO.ID, DUMAI, RIAU -- Sebanyak 21 komoditi bahan pangan masyarakat yang diperjualbelikan di sejumlah pasar tradisional kota Dumai, Propinsi Riau hanya bawang putih dan merah yang mengalami kenaikan harga tajam.
Sejak belakangan ini, harga bawang masih bertahan pada angka tertinggi dan pemerintah setempat mengaku tidak berkompeten mengendalikan harga karena merupakan hukum pasar dan ekonomi dan faktor distribusi dari daerah pemasok.
Pantauan rutin Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Dumai terhadap 21 komoditi bahan pangan di sejumlah pasar tradisional, Jumat menyebutkan, harga bawang merah pada pekan ini melonjak naik ke Rp 42.000 per kilogram dari sebelumnya Rp 24.000 per kilogram.
"Kenaikan harga hanya terjadi pada dua komoditi, yaitu bawang merah dan putih. Sedangkan untuk bahan pangan lain cenderung masih relatif dan bertahan dengan harga pekan lalu," kata Iwan, pelaksana pemantauan barang Disperindag Dumai.
Untuk kenaikan harga bawang merah mencapai 75 persen, sedangkan pada bawang putih naik sekitar 13,3 persen dari sebelumnya Rp 30.000 per kilogram menjadi Rp 34.000 per kilogram pada pekan ini.
Sementara pada bahan pokok lainnya yang relatif stabil, di antaranya, gula pasir Rp 13.000 per kilogram, minyak goreng Rp 10.000, daging sapi Rp 90.000, daging ayam ras Rp 22.000, tepung terigu Rp 8.000 per kilogram.
Sedangkan untuk komoditi cabe justru mengalami penurunan harga dari pekan lalu mencapai Rp 24.000 menjadi Rp 18.000 per kilogram, tomat dari awalnya Rp 11.000 menjadi Rp 10.000 per kilogram.
Menurut Kepala Bidang Perdagangan pada Disperindag Dumai, Kamaruddin, faktor penyebab terjadinya kenaikan harga bawang dikarenakan kekurangan jumlah pasokan di pasaran yang tidak sebanding dengan tingginya permintaan konsumen.
Selain itu, kurangnya pasokan bahan untuk bumbu dapur tersebut lantaran karena ada pelarangan impor dari luar negeri khususnya melalui pelabuhan Dumai yang ditetapkan oleh kementrian Pertanian RI.
"Kemungkinan juga karena terhambatnya pertanian bawang di sejumlah daerah pemasok karena kondisi cuaca, sehingga Dumai yang sangat bergantung kepada suplay bawang mengalami kelangkaan," katanya.