Jumat 15 Mar 2013 22:52 WIB

Pemprov DKI Segera Bangun Tiga Rusunawa untuk Buruh

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Karta Raharja Ucu
Proyek rumah susun sederhana sewa/rusunawa (ilustrasi)
Proyek rumah susun sederhana sewa/rusunawa (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta segera membangun rumah susun sewa (Rusunawa) khusus untuk buruh.

Rencananya rusunawa buruh itu akan dibangun di tiga lokasi, yaitu di Kawasan Berikat Nusantara (KBN), Rawa Bebek, dan Daan Mogot.

Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo mengatakan Pemprov DKI juga akan menyediakan furniture di rusunawa tersebut. Anggaran untuk furniture itu, kata Jokowi, berasal dari APBD. Sementara anggaran rusunawanya dari Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera).

Jokowi menegaskan rusunawa tersebut hanya diperuntukkan bagi buruh dan karyawan yang belum memiliki rumah. Sehingga, harga sewanya pun akan dibuat murah, yaitu sekitar Rp 50 ribu per orang.

Karenanya Jokowi mengingatkan agar rusunawa itu jangan sampai disalahgunakan orang yang sebenarnya mampu.

"Karena dianggap murah, takutnya nanti malah jadi ada pasar sekunder, rusunawa bukan untuk karyawan tapi jadi meleset ke kelas atas lagi," ujar Jokowi usai konferensi pers bersama Kemenpera di Hotel Sultan, Jakarta, Jumat (15/3).

Jokowi menegaskan dalam waktu dekat Kemenpera akan mengeluarkan sebuah peraturan menteri (permen) yang berisi sanksi bagi penyewa rusunawa yang sebenarnya sudah memiliki rumah.

Menurut politikus PDI Perjuangan itu, di lokasi Rawa Bebek saat ini sudah tersedia lahan seluas 17 hektare yang siap dibangun 14 rusunawa. Meski demikian, pemerintah di tahun ini hanya menganggarkan dana untuk pembangunan enam twin blok saja.

Jokowi berencana membangun delapan blok sisanya dengan menggunakan APBD DKI Jakarta sendiri. "Di Rawa Bebek sebenarnya bisa dibangun 14 blok. Sisanya kita bangun sendiri enggak apa-apa," kata mantan wali kota Solo ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement