REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah provinsi DKI Jakarta akan segera membangun rumah susun sewa (Rusunawa) khusus untuk buruh. Rencananya rusunawa buruh itu akan dibangun di tiga lokasi, yaitu di Kawasan Berikat Nusantara (KBN), Rawa Bebek, dan di Daan Mogot.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan pemerintah provinsi DKI Jakarta juga akan menyediakan furniture di rusunawa tersebut. Anggaran untuk furniture itu, kata Jokowi, berasal dari APBD. Sementara anggaran rusunawanya dari Kementrian Perumahan Rakyat (Kemenpera).
Jokowi menegaskan rusunawa tersebut hanya diperuntukkan bagi buruh dan karyawan yang belum memiliki rumah. Sehingga, harga sewanya pun akan dibuat murah, yaitu sekitar Rp 50 ribu per bulan.
Karena itu, Jokowi mengingatkan agar rusunawa itu jangan sampai disalahgunakan oleh orang yang sebenarnya mampu. "Karena dianggap murah, takutnya nanti malah jadi ada pasar sekunder, rusunawa bukan untuk karyawan tapi jadi meleset ke kelas atas lagi," ujar dia usai konferensi pers bersama Kementrian Perumahan Rakyat di Hotel Sultan, Jakarta, Jumat (15/3).
Jokowi bahkan mengatakan, dalam waktu dekat Kemenpera akan mengeluarkan sebuah peraturan menteri (permen) yang berisi sanksi bagi penyewa rusunawa yang sebenarnya sudah memiliki rumah.
Menurut Jokowi, di lokasi Rawa Bebek saat ini sudah tersedia lahan seluas 17 hektare yang siap dibangun 14 rusunawa. Meski demikian, pemerintah di tahun ini hanya menganggarkan dana untuk pembangunan enam twin blok saja.
Karena itu, Jokowi berencana membangun delapan blok sisanya dengan menggunakan APBD DKI Jakarta sendiri. "Di Rawa Bebek sebenarnya bisa dibangun 14 blok. Sisanya kita bangun sendiri enggak apa-apa," kata Mantan Wali Kota Solo ini.