Jumat 15 Mar 2013 12:16 WIB

Stok Bawang Putih dan Bawang Merah di Yogyakarta Menipis

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Nidia Zuraya
Bawang putih
Foto: Yasin Habibi/Republika
Bawang putih

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Harga bawang putih dan bawang merah di DIY terus naik dan stoknya menipis. Hal ini tentu saja sangat berpengaruh terhadap masyarakat luas, bukan hanya pedagang makanan, melainkan juga ibu rumah tangga.

''Mudah-mudahan dalam waktu dekat bawang impor bawang yang masih tertahan di Pelabuhan di Surabaya dan Jakarta dokumennya segera dilengkapi. Sehingga bawang impor tersebut bisa segera didistribusikan,''kata Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi dan UKM Riyadi Ida Bagus pada ROL, Jumat (15/3).

Karena itu Disperindagkop DIY terus memantau tentang harga dan ketersediaan kedua komoditas tersebut terutama di tiga pasar (Pasar Beringharjo, Pasar Kranggan dan Pasar Demangan).  Harga bawang merah sudah mencapai Rp 50.500 per kilogram (kg), sedangkan tanggal 13 Maret harga bawang merah masih Rp 47.500 per kg.

Sementara harga bawang putih sudah mencapai Rp 62.834  per kg, sedangkan tanggal 13 Maret harga bawang putih Rp 60.834 per kg. Dengan kondisi seperti ini, kata Riyadi, ekspektasi  masyarakat harus disadarkan. Jangan sampai orang membeli dalam jumlah yang sampai tak terkendali.

''Karena itu saya selalu minta kepada staf saya selalu memantau harga di pasaran dan mengecek stok bawang merah dan bawang putih di distributor, pedagang besar dan mengomunikasikan dengan teman-teman di pasar. Jangan sampai terjadi pembelian bawang merah dan bawang putih dalam jumlah yang tidak wajar,'' tuturnya.

Menurut Riyadi, tingginya dan kelangkaan bawang putih dan bawang merah ini merupakan fenomena nasional. Karena importir  bawang merah dan bawang putih belum melengkapi dokumennya sehingga  tertahan di pelabuhan.  ''Karena ketersediaan bawang merah dan bawang putih hanya terbatas, maka untuk sementara kami tidak akan melakukan operasi pasar,'' katanya.

Sementara itu Kepala Seksi Pengadaan dan Penyaluran Disperindagkop DIY Eni Rosilawati mengatakan stok bawang merah dan bawang putih di DIY menipis. Saat ini stok bawang putih hanya lima ton dan sudah menyebar ke pedagang pengecer. Sedangkan stok bawang merah hanya tujuh ton dan juga sudah menyebar ke pedagang pengecer.

''Biasanya ketersediaan bawang putih mencapai 10 ton, sedangkan stok bawang merah rata-rata 11 ton. Biasanya stok sebanyak itu tersedia dua minggu sekali. Tetapi sekarang orang cenderung menjualnya tidak terlalu banyak karena harganya juga mahal,'' kata dia.

Staf Pengadaan dan Penyaluran Disperindagkop DIY Sugiyono mengakui tingginya harga bawang merah dan bawang putih baru kali ini terjadi. Selama ini  harga bawang putih  yang termahal hanya sampai Rp 18 ribu per kg, sedangkan harga bawang merah sekitar Rp 10 ribu per kg.

''Karena itu naiknya harga bawang putih dan bawang merah saat ini betul-betul yang diluar jangkauan kita,'' katanya.

Menurut dia, tak ada penimbunan bawang merah maupun bawang putih. Karena komoditas tersebut termasuk sayur-sayuran. Kalau disimpan akan cepat membusuk dan justru akan merugikan pedagang sendiri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement