Kamis 14 Mar 2013 22:45 WIB

Pasokan Bawang Putih di Banyumas Turun 50 Persen

Rep: Eko Widiyanto/ Red: Mansyur Faqih
Pedagang mengambil bawang putih impor dari Cina untuk ditimbang di Pasar Senen, Jakarta, Rabu (13/3).
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Pedagang mengambil bawang putih impor dari Cina untuk ditimbang di Pasar Senen, Jakarta, Rabu (13/3).

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Meroketnya harga bawang putih di eceran pasaran Banyumas karena pasokan yang merosot tajam. Bahkan, hingga mencapai Rp 80 ribu per kilogram (kg).

Seperti diakui pekerja distributor bawang putih di Ajibarang Kabupaten Banyumas, Marno (36 tahun). Menurutnya, kiriman bawang putih dari Surabaya sepekan terakhir turun tajam.

"Biasanya kami dapat kiriman bawang putih 60 ton dalam sepekan, dikirim dalam dua kontainer. Tapi sejak tiga pekan terakhir, kami hanya mendapat pengiriman satu kontainer sebanyak 30 ton," jelasnya, Kamis (14/3).

Tak hanya itu, harga bawang dari importir di Surabaya juga mengalami kenaikan. Makanya, distributor pun ikut menaikan harga hingga Rp 65 ribu. Di pengecer, harga itu bervariasi. Bahkan, bisa mencapai Rp 80 ribu per kg.

Berdasarkan informasi yang dia peroleh, saat ini ada ratusan ton bawang putih yang tertahan di pelabuhan Surabaya. "Tapi saya tidak tahu kebenaran kabar ini. Mungkin saja itu kabar tidak betul," jelasnya.

Sementara di pasar tradisional Kabupaten Banyumas bawang telah hilang dari peredaran. Kalau pun ada yang menjual, kebanyakan sudah mengemas bawang putih tersebut dalam kemasan 0,5 ons dan dijua seharga Rp 4 ribu.

"Sekarang kebanyakan konsumen tidak mau membeli bawang putih dalam jumlahh banyak, misalnya 0,5 kg sekalian. Mereka memilih membeli pper setengah ons, cukup untuk sekali dua kali memasak," kata Warni, seorang pedagang di Pasar Sokaraja Kabupaten Banyumas. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement