REPUBLIKA.CO.ID,MAMUJU--Pemerintah pusat tahun ini kembali mengincar sedikitnya 250 titik sumur baru minyak dan gas untuk dilakukan pengeboran dalam mendukung pencapaian target produksi minyak dan gas yang telah ditetapkan.
"Pemerintah telah menargetkan produksi migas Indonesia bisa tercapai di tahun ini. Salah satu upaya mencapai target tersebut maka tahun ini harus giat mencari cadangan migas dalam negeru,"kata Kepala Perwakilan SKK-Migas Wilayah Kalimantan-Sulawesi Ngatijan saat berada di Mamuju, Kamis.
Menurut dia produksi minyak dalam negeri masih defisit untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Lain halnya dengan produksi gas justeru menunjukkan trend positif dari apa yang diperkirakan.
Karena itu kata dia, BP Migas telah mencanangkan tahun 2013 merupakan tahun pengeboran atau pencarian titik-titik yang masih potensial. "Selama ini pemerintah konsen mencari titik migas pada wilayah Indonesia bagian barat. Kali ini kita akan lebih fokus mencari cadangan migas di kawasan timur Indonesia,"ungkapnya.
Pengobaran migas ini kata dia, dalam mendukung pencapaian beban target peningkatan produksi minyak hingga menembus 900 ribu barel/hari. "Saat ini negara Indonesia hanya mampu menghasilkan produksi minyak mentah sekitar 850 ribu barel/hari. Ini tentu masih defisit dari jumlah target yang telah dicanangkan," ujarnya.
Selama ini kata dia, harapan adaanya devosit cadangan migas baru ditemukan di perairan lepas Sulbar.
Namun kenyataannya kata dia, enam perusahaan asing yang melakukan tahap eksplorasi di Sulbar mulai "Angkat Kaki" karena gagal menemukan cadangan tetesan migas.
Ngatijan menuturkan, diantara investor asing telah meninggalkan Sulbar ini diantaranya PT Marathon International Petroleum Indonesia Limited yang telah bekerja di perairan lepas pantai Pasangkayu, Kabupaten Mamuju Utara (Matra) sejak 4 Agustus 2009.
Kemudian, katanya, blok Kuma oleh PT Conoco-Phillips Indonesia, blok Karama dikerjakan PT Star Oil-Pertamina, blok Karama Mamuju oleh Stat Oil, Blok Pasangkayu oleh Exon Mobil dan beberapa blok lainnya.
Sedangkan blok migas yang diharapkan mampu menghasil devosit cadangan migas, kata dia, yakni blok Mandar, Blok Malunda dan Blok Budong-Budong dan termasuk blok Sebuku yang saat ini berpolemik sengketa kepemilikan pulau antara Sulbar dan Kalsel.