Kamis 14 Mar 2013 21:31 WIB

DPR Minta Pemerintah Tindak Tegas Penimbun Bawang

Rep: Erdy Nasrul / Red: Djibril Muhammad
Marwan Jafar (kanan)
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Marwan Jafar (kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah harus menindak tegas penimbun bawang karena menyebabkan barang tersebut langka di pasaran. Pemerintah perlu melakukan langkah-langkah strategis untuk mencari tahu penyebab kelangkaan bumbu masak ini.

Ketua Fraksi PKB, Marwan Ja'far, menyatakan jika kelangkaan bawang disebabkan adanya perbuatan oknum tengkulak atau importir yang melakukan penimbunan bawang, maka pemerintah harus menindak tegas oknum tersebut tanpa pandang bulu. Ini merupakan bagian dari penyengsaraan rakyat.

"Tindakan tegas harus dilakukan. Siapapun yang bersalah harus diproses," jelas Marwan kepada Republika, Kamis (14/3).

Hal itu bertentangan dengan Undang-undang No 5 tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat pasal 17 tentang praktik monopoli. Hal ini merugikan petani dan menyebabkan masyarakat kesulitan memenuhi kebutuhan akan bawang.

Langkanya bawang bisa berdampak pada langkanya benih bawang. Jika tidak ada benih petani tidak akan menanam bawang. Jika petani tidak menanam bawang pasti akan terjadi kekurangan pasokan. Solusinya pasti impor, sedangkan impor tidak akan menyelesaikan akar masalah kelangkaan bawang.

Pemerintah harus segera membuat langkah-langkah startegis jangka panjang agar masalah bawang tidak terulang kembali.

Misalnya dengan membangun sarana dan prasarana serta infrastruktur pendukung, atau membuat kebijakan untuk mengantisipasi tidak menentunya musim yang berpengaruh pada tidak bisa tanam atau gagal panen.

Marwan menyatakan kementerian terkait, yaitu Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, harus duduk bersama untuk menyatukan persepsi guna mengantisipasi dampak negatif dari kelangkaan bawang sekaligus mencari solusi yang tidak merugikan salah satu pihak.

Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan tidak layak kenaikan harga bawang putih menyebabkan tingginya inflasi di Indonesia. Hatta mengatakan bawang putih saat ini mengontribusikan sekitar 0,12 persen ke total inflasi Februari 2013 yang sebesar 0,75 persen.

Sementara, kontribusi produksi bawang putih dari petani lokal sendiri baru mencapai 5 persen, sisanya masih impor. "Jadi kita harus menjaga stabilitas harga bawang putih. Produksi bawang putih ditingkat petani harus kita dorong, dan jangan sampai kita ganggu," kata Hatta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement