Kamis 14 Mar 2013 15:20 WIB

Bawang Mahal, SBY Marahi Menteri Karena Saling 'Serang'

Rep: Esthi Maharani/ Red: A.Syalaby Ichsan
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kiri) berdiskusi dengan Wapres Boediono ( kedua kanan) saat rapat kabinet terbatas di kantor kepresidenan, Jakarta.
Foto: Antara/Prasetyo Utomo
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kiri) berdiskusi dengan Wapres Boediono ( kedua kanan) saat rapat kabinet terbatas di kantor kepresidenan, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Dalam rapat terbatas bidang ekonomi, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menekankan pada kondisi pangan belakangan ini.

Terlebih terhadap tiga komoditas yang mengalami kenaikan harga, yakni bawang merah, bawang putih, dan daging. Ia mengaku mengikuti perkembangan tentang kenaikan harga komoditas pangan.

Presiden menilai jajarannya belum melakukan tindakan yang semestinya. “Saya belum melihat langkah-langkah yang lebih serius dan nyata dan kemudian masalah itu bisa diatasi oleh jajaran terkait,” katanya, Kamis (14/3).

SBY justru melihat jajarannya saling menyerang dan menyalahkan atas kondisi naiknya sejumlah komoditas pangan. “Saya malah mendengar seperti saling menyalahkan satu kementerian ke kementerian lain. Ini buruk,” tegas SBY.

Baginya, hal tersebut tidak sepatutnya terjadi. Para menteri terkait seharusnya bertindak dan segera mengatasi masalah tersebut dengan duduk bersama dan melakukan stabilisasi harga. “Ini tidak boleh begini,” katanya lagi.

Presiden pun mencontohkan, krisis 2008 yang bisa ditangani dengan bekerja berhari-hari, siang dan malam. Karena itu, ia menilai, kalau tingkatannya masih sekitaran tiga komoditas yang mengalami kenaikan tidak wajar, maka seharusnya segera dicarikan solusi yang tepat.

“Rakyat memerlukan kepastian solusi apa yang bisa dilakukan oleh kementerian terkait. Saya mendengarkan dalam talk show, seminar. Bukan itu! Kerja nyata, duduk bersama lalu solusinya apa,” katanya.

Jika persoalan tersebut tak bisa ditemukan solusinya, lanjut SBY, bisa dibawa ke meja presiden untuk diputuskan. “Kalau memang saudara tidak klop, bawa ke tempat saya. Saya putuskan. Tapi saya masih yakin sebenarnya ini bisa diatasi,” katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement