Rabu 13 Mar 2013 06:15 WIB

Si Biru Pahlawan Kemacetan Jakarta

Rep: Irfan Abdurrahmat/ Red: Heri Ruslan
Kemacetan di jalan H.R. Rasuna Said,Jakarta Selatan.  (ilustrasi)
Foto: Republika/Agung Fatma Putra
Kemacetan di jalan H.R. Rasuna Said,Jakarta Selatan. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Ahad (10/3) pagi, suasana Jalan Ir H Juanda Ciputat tampak dipenuhi oleh kendaraan yang berlalu-lalang. Beberapa orang tampak memenuhi halte bus Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Saya bersama Risman dan dua mahasiswi UIN Jakarta yakni Anisa dan Dewi menunggu kedatangan Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway (APTB) yang memiliki tujuan akhir Kota. Sejam berlalu bus APTB yang berwarna biru mencolok ini tak juga kunjung datang.

Tampak raut-raut kegelisahan mulai muncul dari wajah-wajah yang sedari tadi masih menunggu si biru. Risman sudah mulai menyerah ketika tepat satu jam setengah bus yang ditunggu tak kunjung datang.

 

Dia memilih menggunakan menghentikan laju kendaraan angkutan kota D01 tujuan Kebayoran Baru. Dirinya berencana akan turun di Pondok Pinang, lalu menyambung busway Koridor VIII Lebak Bulus – Harmoni, untuk mengantarkannya ke tujuan akhir Kota.

Setengah jam kemudian akhirnya APTB jurusan Ciputat – Kota ini berhenti di Halte UIN. Terlihat Anisa dan Dewi tergesa-gesa menaiki si biru ini.

Sesampainya di atas semua kursi yang terbuat dari plastik dan memiliki bantalan busa empuk berwarna biru di bagian tengah dan sandarannya ini sudah terisi penuh oleh para penumpang. Tidak hanya itu, sebagian penumpang yang berdiri juga sudah tak terhitung berapa jumlahnya.

Si biru ini menjadi percobaan untuk disiapkan sebagai pahlawan melawan kemacetan Kota Jakarta. Bus Antar Kota Antar Propinsi (AKAP) yang dirubah menjadi APTB ini disediakan guna mengantarkan penumpang menuju daerah-daerah penyangga disekitar Jakarta.

Oktober 2012, Pemerintah Kota DKI Jakarta meresmikan rute APTB Ciputat menuju tujuan akhir Terminal Kota. Dari pantauan Republika/ Minggu (11/3), minat masyarakat terhadap jasa angkutan masal ini cukup baik.

Asril pengemudi APTB mengatakan untuk hari kerja bus pertama mulai melayani penumpang pukul 05:00 WIB. Lalu dilanjutkan dengan bus kedua pukul 05:15 WIB. “Selang waktu dari bus pertama dan kedua itu lebih kurang 15 menit,” kata Asril.

Namun untuk sabtu minggu bus pertama mulai beroperasi pukul 09:00 WIB. Keberangkatan dimulai dari pool Bianglala. APTB Ciputat – Kota dikelola oleh Operator Bianglala MetroPolitan (BMP).

APTB jurusan Ciputat – Kota ini menyiapkan setidaknya delapan unit untuk melayani masyarakat. “Bus terakhir dari Kota pukul 21:00 WIB. “Biasanya para supir mengatakan bus yang beroperasi terakhir adalah ‘bus sapujagat’,” kata Asril. APTB Ciputat – Kota ini terintegrasi dengan busway Koridor I (Blok M – Kota).

September 2012 Pemerintah Kota DKI Jakarta meluncurkan rute APTB Bekasi – Pulogadung. APTB ini terintegrasi dengan busway koridor II (Pulogadung – Harmoni) dan Koridor IV (Pulogadung – Dukuh Atas).

Untuk operator APTB Bekasi – Pulogadung saat ini dikelola oleh Perusahaan Pengangkutan Djakarta (PPD). Dari pantauan Republika Senin (11/3), halte busway Pulogadung khususnya untuk APTB terlihat sepi penumpang.

Indri seorang ibu rumah tangga ini berencana akan pergi ke Bekasi untuk mengajak dua putranya ini jalan-jalan. Dirinya mengakui sudah jenuh menunggu bus APTB yang masih belum memasuki Terminal Pulogadung. Dirinya mengakui sudah hampir dua jam menunggu bus APTB.

Hifni selaku pengemudi APTB jurusan Pulogadung – Bekasi mengatakan sebenarnya awal operasi jumlah armada untuk rute ini disiapkan lebih kurang 15 unit. Namun dari hari ke hari selalu menurun. Dari 15 armada yang disiapkan turun menjadi 10 turun lagi menjadi delapan hingga saat ini hanya tinggal dua armada saja yang beroperasi.

Hifni mengatakan minat penumpang yang kurang menjadi penyebab berkurangnya armada yang dioperasikan ini. Selain itu Hifni mengatakan biaya Bahan Bakar Minyak (BBM) saat ini masih ditanggung oleh pihak operator yakni PPD, jadi bila mengoperasikan armada yang banyak tanpa dibarengi banyaknya penumpang akan memberatkan pihak operator.

Hifni mengatakan, September pihak Pemerintah Kota DKI Jakarta berniat untuk mengambil alih APTB ini. Sehingga nantinya APTB ini akan berada langsung dibawah penanggung jawab Pemerintah DKI Jakarta.

Untuk rute Pulogadung – Bekasi hanya beroperasi pada hari-hari kerja saja, dari Senin hingga Jumat. “Sabtu minggu dan hari libur nasional APTB tidak beroperasi sama sekali,” kata Hifni.

Pada awal Maret 2013 Pemerintah Kota DKI Jakarta meluncurkan APTB dengan rute yang baru yakni Rawamangun – Bogor. APTB untuk rute ini dibawahi operator Perseroan Terbatas (PT) Sinar Jaya Megah Langgeng. Pada awal peluncuran perdana  APTB Rawamangun – Bogor ini sempat terkendala, hal ini disebabkan karena adanya penolakan dari Organisasi Masyarakat (Ormas) Kota Bogor.

APTB Rawamangun – Bogor terintegrasi busway koridor IV (Pulogadung – Dukuh atas) dan koridor IX (Pinangranti – Pluit). Dari pantauan di Terminal Rawamangun Senin (11/3) tampak tiga bus APTB sudah tersedia untuk melayani penumpang dengan tujuan akhir Terminal Bubulak Bogor.

Sahar selaku pengemudi mengakui minat masyarakat untuk rute APTB ini terbilang cukup baik. Hal ini terbukti dengan fakta di lapangan bahwa banyak masyarakat yang memenuhi bus APTB ini. Senin (11/3).

Untuk saat ini 10 armada disiapkan untuk rute APTB Rawamangun – Bogor. Untuk hari libur bus terakhir berangkat dari Terminal Bubulak pukul 18:00 WIB. Beberapa rute perjalanan APTB yang sudah beroperasi antara lain APTB Poris Plawad – Kalideres dan APTB Cibinong – Grogol. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement