REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebakaran lagi-lagi kembali terjadi di Jakarta. Selasa (12/3) siang, kebakaran dengan kategori cukup besar terjadi di wilayah Salemba Bluntas, Jakarta Pusat (Jakpus).
Si jago merah yang beraksi kali ini, menyasar pemukiman padat penduduk yang terletak tidak jauh di belakang Rumah Sakit St.Carolus, Salemba, Jakarta Pusat.
Kepala Seksie Operasi Suku Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Sudin Damkar dan PB) Jakpus, Sudarno, mengatakan, peristiwa kebakaran terjadi sekitar pukul 12.40 WIB.
''Ada sekitar 300 personel anggota pemadam yang diturunkan untuk memadamkan api,'' ujar Sudarno kepada Republika, Selasa (12/3) malam.
Ia menjelaskan, ke-300 personel tersebut merupakan personel gabungan. Mobil damkar yang dikerahkan untuk menaklukkan si jago merah sebanyak 30 unit. ''Tim damkar gabungan dari Sudin Damkar dan PB Jakpus, Kantor Dinas, dan Damkar Jakarta Timur,'' ucap Sudarno.
Ia menerangkan, sumber api penyebab peristiwa kebakaran berasal dari rumah Ketua RT 04. Diketahui, penyebab utamanya ialah akibat hubungan arus pendek listrik atau korsleting.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, setidaknya sebanyak 32 rumah telah dilalap si jago merah, yang terletak di RT 04 RW 05, Salemba Bluntas, Paseban, Jakpus.
''Jumlah hunian yang terbakar yaitu 21 rumah,'' kata Sudarno. Selain melumatkan bangunan rumah warga yang didominasi semi-permanen tersebut, api ternyata juga melalap bangunan sekolah Perguruan Advent yang tidak jauh dari lokasi.
Dahsyatnya kobaran api berhasil menyambar lantai satu, dua, dan tiga gedung sekolah Advent Salemba. ''Ada 10 ruangan sekolah (red. Sekolah Advent yang terbakar,'' tutur Sudarno.
Ia melanjutkan, dari mulai berkobarnya api di pukul 12.40 WIB, petugas baru mampu memadamkan si jago merah sekitar pukul 15.30 WIB. Proses pemadam berlangsung hampir tiga jam. Sudarno menjelaskan, ia dan personelnya mengalami kesulitan dalam menjinakkan api. ''Sumber airnya cukup jauh.''
Untuk memperoleh sumber air, unit damkar mengambilnya dari kali yang berada di Jalan Pramuka. Selain itu, halangan lainnya ialah sempitnya akses jalan menuju lokasi kebakaran yang padat.
Atas kebakaran yang terjadi, saat ini Sudin Damkar dan PB Jakpus serta pihak yang berwenang belum dapat menentukan berapa besar kerugian materi yang dihasilkan. ''Untuk saat ini, warga yang kehilangan tempat tinggalnya berada di bangunan ruko,'' imbuh Sudarno.