Selasa 12 Mar 2013 18:36 WIB

Dana Penanganan Banjir di Jawa Barat Mencapai Rp 5 Triliun

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: M Irwan Ariefyanto
Banjir melanda Bandung
Foto: Rezza Estily/Antara
Banjir melanda Bandung

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--Untuk menangani banjir tahunan yang terjadi di wilayah DKI Jakarta, Jawa barat  dan sekitarnya, Pemprov Jabar mengusulkan dana Rp 5 triliun ke pemerintah pusat. Menurut Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan, usulan proposal anggaran tersebut akan digunakan untuk kebutuhan struktur dan non struktur. ''Anggaran Rp 5 triliun itu akan digunakan untuk perbaikan sungai dari mulai Situ Cisanti sampai Saguling. Kebutuhan strukturnya dan non struktur,'' ujar Heryawan, Senin (11/3).

Heryawan mengatakan, kebutuhan pembangunan infrastruktur sudah mulai dilakukan. Contohnya, di Bojong Soang sudah diperbaiki. Sekarang, tinggal kawasan hulu harus ditanggulangi dengan baik.

Untuk kawasan hulu, kata dia, konservasi tidak dibatasi berapa banyak pohon yang bisa ditanam di lokasi tersebut. Asal, pemeliharaan pohonnya diperhatikan.

Heryawan mengatakan, dalam setiap kesempatan Pemprov Jabar selalu memberikan saran agar penanganan banjir di Jakarta dan sekitarnya tidak hanya dilakukan dari struktur saja. Namun, masalah non struktur harus jadi perhatian juga. ''Selama ini, urusan banjir anggarannya di APBN yang nyata hanya untuk urusan struktur. Misalnya, normalisasi sungai, pengerukan sungai, dan perbaikan tanggul,'' katanya.

Padahal, kata dia, kalau struktur sungai dilakukan pengerukan maka 3 tahun lagi tanpa ada konservasi di bagian hulu, sungai bisa penuh lumpur lagi. Pemprov Jabar, tidak pernah bosan mengingatkan masalah perbaikan non struktur ini pada semua pihak. ''Saya tidak bosan mengusulkan soal non struktur. Yang penting, semua pihak mengomentari dan tercatat kalau non struktur jadi bagian yang penting,'' katanya.

Dalam pertemuan terakhir soal banjir, kata dia, semua memiliki komitmen untuk memperhatikan masalah non struktur ini. Nanti, akan ada pembicaraan lagi dengan DKI Jakarta dan Pemerintah Pusat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement