Senin 11 Mar 2013 12:04 WIB

Gita Wirjawan Diusung Jadi Ketum Demokrat

Rep: Ira Sasmita/ Red: Djibril Muhammad
Gita Wiryawan
Foto: Republika
Gita Wiryawan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebelum kongres luar biasa (KLB) Partai Demokrat digelar, nama-nama calon ketua umum mulai bermunculan. Tak hanya dari internal partai, figur dari luar partai juga dimunculkan. 

Wasekjen Partai Demokrat, Ramadhan Pohan mengatakan banyak nama yang layak baik dari internal maupun luar Demokrat untuk diusung menjadi ketum. Namun secara pribadi, ia menjagokan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan dan Kepala Staf Angkatan Darat Pramono Edhie Wibowo.

"Saya inginnya Gita Wirjawan, muda bersih dan cukup konsern atas masalah kebangsaan. Kami juga sering bicara sepak bola, dia juga musisi, suka rock dan jazz," ujar Ramadhan di Komplek Parlemen Senayan Jakarta, Senin (11/3).

Meski belum memastikan, sosok Gita menurut Ramadhan cukup diterima di kalangan petinggi Cikeas. Karena Gita memiliki jejak rekam yang sangat bagus dan dipandang mampu menjalankan roda organisasi dengan baik.

Partai Demokrat, menurutnya, memang pada saat ini membutuhkan pemimpin yang diharapkan rakyat. Yang memiliki integritas, bersih, dan tegas. Selain Gita, Ramadhan juga menyebut nama Pramono Edhie sebagai sosok yang pantas menjadi ketum.

Lantaran kesederhanaannya, serta kemampuan komunikasi dengan rakyat jelata yang dimiliki Parmono. Namun sayangnya, Pramono masih terikat jabatan sebagai KASAD hingga Mei 2013 nanti.

"Kalau citarasa Demokrat sudah otomatis, Demokratis religius. Ada juga Mahfud MD, ada juga Gamawan Fauzi. Beliau bebas transferan, beliau mumpuni," kata Ramadhan. 

Sedangkan tokoh-tokoh dari internal Demokrat, menurut Ramadhan, nama Marzuki Alie masih menjadi pilihan teratas. 

"Paling siap pak Marzuki Alie, oragnya tegas dan dia man of action. Tapi terus DPR gimana?. Bicara kemampuan memang beliau tak perlu diragukan, tapi bicara ketepatan, saya rasa kurang tepat," ujar Wakil Ketua Komisi I itu.

Kurang tepat yang dimaksudkan Ramadahan adalah jabatan Ketua DPR yang diemban Marzuki. Posisi tersebut, lanjut dia, tidak mungkin ditinggal begitu saja oleh Marzuki. Karena tanggung jawab sebagai pimpinan DPR tidak bisa dilepas begitu saja. 

"Kalau nanti ketua sekaligus ketua DPR akan jomplang, karena DPR harus dkawal," jelas Ramadhan.

Selain nama Marzuki Alie, sosok mantan ketum Demokrat Hadi Utomo menurut Ramadhan juga mulai dimunculkan. Meski ia menilai rasanya masa untuk Hadi Utomo sudah lewat. "Karena Pak Hadi Utomo sudah lengser prabon, jangan ditarik-tarik lagi," katanya.

Siapapun yang akan dicalonkan sebagai ketum, Ramadhan mengatakan sebagai kader dan pengurus DPP dirinya siap menyukseskan KLB yang rencananya akan digelar di Bali.

"Saya dengar begitu, karena DPD Bali pernah sampaikan kesiapannya untuk selenggarakan KLB," ujar Ramadhan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement