Ahad 10 Mar 2013 21:39 WIB

Wanita Muda Ditemukan Tewas di Kontrakan

Korban meninggal dunia (ilustrasi)
Foto: www.123rf.com
Korban meninggal dunia (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  KARIMUN -- Seorang wanita bernama Reni (32), diduga pacar "simpanan" warga negara Malaysia, ditemukan tewas di sebuah rumah kontrakan di Kampung Kali Baru, RT 01 RW 06 No19, Kelurahan Sei Lakam, Tanjung Balai Karimun, Provinsi Kepulauan Riau, Minggu sore.

Jenazah Reni pertama kali ditemukan teman satu rumahnya, Uci yang baru pulang dari Pontian, Johor Bahru, Malaysia sekitar pukul 17.00 WIB.

"Saya kaget melihat Reni tidur telentang di kamar saya karena biasanya ia tidur di kamarnya sendiri. Wajahnya tertutup sapu tangan, awalnya saya mengira dia bercanda. Setelah sapu tangannya saya tarik, ada darah di hidungnya dan pipinya agak bengkak," katanya di lokasi kejadian.

Uci yang mengaku bekerja di sebuah restoran di Pontian itu kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada tetangga dan polisi.

"Saya tidak menyangka kalau dia sudah meninggal. Kami hanya tinggal berdua dan saya pulang sekali sebulan untuk dua atau tiga hari saja," katanya.

Menurut dia, korban memiliki hubungan khusus dengan seorang warga negara Malaysia bernama Abun (50) yang biasanya datang ke Karimun setiap akhir pekan.

"Dia punya pacar 'apek' Malaysia. Tapi, saat Reni saya temukan, tidak ada orang lain di rumah. Rumah juga pintu besinya dalam keadaan terkunci," ucapnya.

Ia menambahkan, Reni juga sempat bekerja sebagai karyawan restoran di Malaysia, namun sudah satu bulan berhenti dan tinggal sendirian di rumah kontrakannya tersebut.

"Ia sudah satu bulan tidak bekerja di Malaysia," katanya menegaskan.

Menurut Ridho Simamora (28), warga Pelipit, Tanjung Balai Karimun yang juga mengaku berpacaran dengan korban mengatakan, korban terakhir kali bertemu dirinya pada Sabtu (9/3) malam.

"Sabtu malam, saya dan dia jalan-jalan ke Gloria (Jalan Lingkar). Setelah itu dia antar saya pulang pakai sepeda motor Yamaha Mio miliknya," ucapnya.

Sekitar pukul 21.00 WIB, jelas dia, korban menelepon mengajak dirinya karaoke di salah satu pub di Tanjung Balai Karimun.

"Dia bilang pergi karaoke enam orang, termasuk 'abangnya' yang dari Malaysia. Tapi saya tidak mau karena ada 'abangnya' itu. Dia juga bilang pergi karaoke enam orang," jelasnya.

Terakhir, kata dia lagi, korban kembali menghubungi dirinya sekitar Minggu pagi sekitar pukul 05.00 WIB.

"Saat dia menelepon, perkataannya tidak jelas, seperti meracau. HP-nya kemudian mati dan dia mengirimkan SMS yang berbunyi 'maaf kalau saya mengganggu'. Saat saya balas, tidak ada balasan," tuturnya.

Mengenai keberadaan warga Malaysia bernama Abun, Ridho mengaku tidak tahu, termasuk juga sepeda motor korban merek Yamaha Mio yang tidak ditemukan di rumahnya.

"Mungkin abangnya itu sudah pulang ke Malaysia. Kalau soal motor saya tidak tahu," ucapnya.

Berdasarkn hasil pantauan, ratusan warga berkerumun di lokasi kejadian, sementara tim identifikasi Polres Karimun melakukan olah tempat kejadian perkara.

Tampak hadir Kasat Reskim AKP Irvan Hasido Siagian dan Kapolsek Tanjung Balai Karimun Kompol S Dalimunthe.

"Kami masih memeriksa saksi-saksi dan bukti-bukti untuk mengetahui kematian korban," kata Kasat Reskrim AKP Irvan Hasido Siagian.

Sekitar pukul 19.00 WIB, jenazah korban kemudian dibawa dengan ambulans menuju instalasi pemulasaraan jenazah RSUD Karimun untuk keperluan visum.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement