Ahad 10 Mar 2013 21:27 WIB

Ridwan Kamil Deklarasikan Jadi Cawalkot Bandung

Rep: Djoko Suceno / Red: M Irwan Ariefyanto
Ketua Bandung Creative City Forum (BCCF) yang juga dosen arsitektur Institut Tehnologi Bandung (ITB) M Ridwan Kamil
Foto: wordpress.com
Ketua Bandung Creative City Forum (BCCF) yang juga dosen arsitektur Institut Tehnologi Bandung (ITB) M Ridwan Kamil

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Arsitek kenamaan Kota Bandung, Ridman Kamil, mendeklarasikan dirinya sebagai  bakal calon  wali kota (cawalkot) Bandung 2013-2018. Deklarasi tokoh Bandung Creative City Forum (BCCF) ini berlangsung di Gedung Indonesia Mengugat (GIM), Ahad (10/3). Sejumlah elemen masyarakat hadir dalam acara deklarasi yang berlangsung sangat sederhana ini. "Niat saya ingin bermanfaat bagi masyarakat," katanya.

Maju sebagai bakal calon wali kota Bandung, Ridwan mengaku baru memiliki modal kendaraan parpol nonparlemen dengan totalnsuara 6,5 persen. Untuk bisa diusung menjadi calon wali kota, ia harus memiliki dukungan 15 persen suara parlemen. Karena itu, ia masih harus berjuang untuk mendapatkan dukungan dari parpol yang memiliki kursi DPRD Kota Bandung. "Ada beberapa parpol yang sedang dalam proses komunikasi," kata pria kelahiran 4 Oktober 1971 ini.

Menurut Ridwan, sejumlah parpol besar dan menengah sudah melakukan komunikasi politik. Antara lain, kata dia, Demokrat, PKS, Gerindra, dan PPP. Dari sejumlah parpol tersebut, kata dia, baru Gerindra yang telah melakukanmkominikasi secara intens. Parpol besutan Prabowo Subianto tersebut, kata membuka tangan untuk mengusung dirinya. "Gerindra tinggal menunggu SK dari DPP. Mudah- mudahan secepatnya," kata jebolan ITB ini.

Sedangkan Demokrat dan PKS, kata Ridwan, membuka pintu bagi dirinya untuk posisi nomir dua atau wakil wali kota. Tawaran untuk menjadi orangnnomor dua, imbuh dia, masih dipertimbangkannya.mia sendiri berharap menjadi calon wali kota . Sebab dengan posisi wali kota, imbuh dia, akan mudah merealisasikan program- program untuk kemakmuran masyarakat. "Kalau untuk posisi wakil saya masih pikir- pikir. Prosestasenya 70 berbanding 30 persen," kata dia yang banyak berkiprah dalam penataan daerah kumuh di Kota Bandung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement