REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Partai Nasional Demokrat atau Nasdem memberikan santunan kematian sekitar Rp 500 juta per bulan untuk anggota yang meninggal dunia di 33 provinsi di Indonesia.
"Kami memberikan sekitar Rp 500 juta per bulan untuk anggota yang meninggal di Indonesia," kata Ketua Umum DPP Partai Nasdem Surya Paloh di Pekanbaru, Riau, Minggu.
Surya Paloh mengatakan hal tersebut usai mengikuti Gerak Jalan Sehat Partai Nasdem di Kota Pekanbaru yang diikuti kader dan ribuan warga setempat.
Pada kesempatan itu juga hadir mantan Ketua Umum Nasdem Patrice Rio Capela, serta Ketua Bapilu Ferry Musildan Baldan.
Dia mengatakan pemberian santunan kematian tersebut merupakan suatu keharusan bagi pengurus pusat dan daerah demi memberikan keringanan kepada anggota yang ditimpa musibah.
Saat ini, menurut dia, telah mendaftar secara resmi menjadi anggota partai sekitar 6,5 juta anggota yang tersebar pada 33 provinsi dan seluruh kota dan kabupaten termasuk di tingkat kecamatan dan keluarahan di Indonesia.
Menurut dia, dana kematian itu meski diterima sebagai santunan bagi keluarga anggota partai dengan nominal yang relatif kecil, tapi bila diakumulasi per tahun cukup besar.
Menjawab pertanyaan banyaknya anggota Nasdem yang pindah ke partai lain, maka Surya Paloh mengatakan mempunyai pengaruh tapi tidak besar bila dibandingkan dengan masuknya anggota baru yang setiap jam mencapai 10.000 orang.
Keanggotaan partai, katanya, dapat dilihat secara terbuka dengan anggota lainnya karena sudah menerapkan jaringan "online" sehingga secara mudah untuk melihat perkembangan dan kegiatan masing-masing.
Mengenai calon legislatif, katanya, adalah dengan seleksi ketat dan masing-masing calon dan mereka harus memiliki rekam jejak yang baik terutama masalah moral dan perilaku sebelum bergabung dengan Nasdem.
Pihaknya juga mengutuk adanya tindakan premanisme yang dilakukan oleh pihak tertentu di kota besar seperti di Jakarta demi untuk kepentingan pribadi dan golongan tertentu, bahwa untuk memperbaiki suatu keadaan tidak dengan cara kekerasan melainkan simpati warga.