REPUBLIKA.CO.ID,BOGOR--Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor yang dipimpin Zaenal Abidin membuat inovasi dengan apa yang disebut "nasi goreng buah"
"Keistimewaan 'nasi goreng buah' ini adalah rasa yang khas dari sari dan potongan buah-buah seperti nanas, melon, kedondong dan buah-buahan lain," katanya di Bogor, Jawa Barat, Sabtu.
Ia menjelaskan, buah-buahan yang dipergunakan masih dalam kondisi segar sehingga rasa dan gizinya masih tetap terjaga. Mengenai proses pembuatan "nasi goreng buah", kata dia, seperti pada umumnya membuat nasi goreng.
Hanya saja, katanya, saat penumisan bumbu dimasukkan sari buah dan potongan buah sesuai keinginan konsumen.
Ia menjelaskan, kegiatan inovatif yang merupakan Program Kreativitas Mahasiswa Kewirusahaan (PKMK) itu mendapat bantuan modal awal dari pemerintah sekitar Rp 6 juta.
Di bawah bimbingan staf pengajar IPB Dr Dinamella Wahjuningrum usaha tersebut ternyata mendapat sambutan hangat para konsumen yang berada di sekitar kampus.
Menurut Zaenal Abidin, selama program dijalankan hingga selesai, usaha "nasi goreng buah" telah menjadi sebuah usaha komersiil yang mampu memberikan keuntungan secara finansial.
"Dan merupakan usaha kuliner unik yang disukai masyarakat sekitar kampus," katanya menambahkan.
Ia mengatakan, usaha itu memberikan kepuasaan dalam harga, rasa dan pelayanan yang terbukti dari hasil kuesioner yang mereka sebarkan.
Hasil kuesioner menunjukkan sebanyak 84 persen konsumen manyatakan belum pernah mengenal nasi goreng buah.
Kemudian, sebanyak 97 persen harga terjangkau, dan 85 persen menyatakan rasanya enak. Sedangkan sebanyak 95 persen kemasan yang dibuat menarik dan 95 persen pelayanannya memuaskan.
Zaenal dan kawan-kawan menyatakan usaha itu sangat bermanfaat bagi mahasiswa untuk melatih jiwa berwirausaha. Ia mengatakan, penerimaan usaha selama kegiatan berlangsung mendapatkan keuntungan Rp743 ribu.
Kepala Humas IPB Ir Henny Windarti, MS.i menambahkan bahwa melalui PKMK mahasiswa ditantang untuk melahirkan inovasi-inovasi sesuai bidang yang ditekuninya.
"Dengan demikian mahasiswa IPB tidak pernah kehabisan akal untuk berinovasi membuat usaha berbahan baku komoditas pertanian," kata Henny Windarti.