Rabu 06 Mar 2013 17:49 WIB

Pemkot Yogya Akan Pagari Plengkung Gading

Rep: Yulianingsih/ Red: Taufik Rachman
Kraton Yogyakarta
Kraton Yogyakarta

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Kompleks Plengkung Gading Yogyakarta yang merupakan kawasan cagar budaya akan dipagari oleh Pemkot Yogyakarta. Ini dilakukan atas permintaan pihak Kraton Yogyakarta agar cagar budaya ini tidak disalahgunakan orang.

Melalui Penghageng Kawedanan Hageng Punokawan (KHP) Wahono Sarto Kriyo, kraton mengusulkan kepada Pemkot Yogyakarta agar dibangun pagar di kawasan tersebut. "Surat dari Wahono Sarto Kriyo Kraton Yogyakarta itu kami terima dua hari lalu. Selama ini kawasan Plengkung Gading memang menjadi keprihatinan karena sering digunakan tindakan tak senonoh," terang Kepala Dinas Pemukiman dan Prasaran Wilayah (Kimpraswil) Yogya, Toto Suroto," Rabu (6/3).

Toto mengaku, surat dari kraton tersebut akan segera ditindaklanjuti. Hanya saja, sebelum membangun pagar, akan melakukann koordinasi dengan berbagai pihak yang menangani bangunan cagar budaya. Senin (11/3) mendatang, rencana pembangunan pagar itu sudah bisa diputuskan.

Meski akan dibangun pagar, namun pengunjung tetap bisa menikmati panorama Kota Yogyakarta dari Plengkung Gading. Menurut Toto, pagar itu nantinya akan dibangun di jalur yang menuju ke sisi timur dan barat. Wilayah tersebut selama ini rawan disalahgunakan untuk tindakan asusila karena banyaknya orang berpacaran di tempat tersebut.

Sementara itu, Kerabat Kraton Yogya, KRT Jatiningrat juga mengharapkan adanya pengamanan ruang di komplek kraton yang sering disalahgunakan. Tidak hanya dengan rencana pembangunan pagar, tetapi perlu langkah persuasif dengan meningkatkan keamanan. "Plengkung Gading itu kan sudah menjadi milik publik. Masyarakat dan pemerintah juga perlu menjaga kawasan disana," ungkapnya.

Tidak hanya di kawasan Plengkung Gading saja, tempat lain di jeron beteng (dalam beteng) yang rawan disalahgunakan juga harus mendapat perhatian. Salah satunya kawasan Alun-alun Utara dan Selatan yang rawan jika dalam kondisi gelap.

Sementara menurut Kasie PJU Dinas Kimpraswil Kota Yogyakarta, Suko Darmanto menambahkan, ruang-ruang publik tersebut sudah teraliri lampu PJU secara merata. Total lampu PJU di Kota Yogyakarta mencapai Selama ini justru banyak ditemui 20 ribu titik.

"Yang selama ini sering kami temui, lampu PJU sering sengaja dimatikan oleh oknum. Seperti di Alun-alun Selatan, petugas harus selalu mondar-mandir untuk menghidupkan lampu disana," terangnya.

Pada tahun ini, Kimpraswil juga akan melakukan penambahan lampu PJU sebanyak 325 unit. Khususnya yang berada di jalan perkampungan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement