REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Sebanyak 88 imigran gelap yang terdiri dari tiga negara, yakni Myanmar, Banglades dan Somalia ditemukan terdampar di Pulau Kaledupa. 12 orang dari mereka ditemukan dalam kondisi sakit dan dua orang kritis.
Kapolres Wakatobi AKBP Hotman Damanik melalui telepon dari Wakatobi, Rabu, mengatakan para imigran gelap tersebut ditangkap di perairan laut dekat Karang Kapota di Pulau Kaledupa.
"Saat ini para imigran gelap itu sudah dievakuasi di dua hotel di Wangiwangi dan dilakukan pemeriksaan dokumen termasuk sejumlah saksi, termasuk mengamankan kapal yang mengangkut mereka, KM Rahayu Lestari," katanya.
Menurut dia, para imigran gelap tersebut bertolak dari Jakarta menuju Kendari lalu melanjutkan perjalanan ke Australia. Saat melintas di perairan Laut Wakatobi, kata dia, mesin kapal yang ditumpangi mengalami kerusakan dan bocor, sehingga terdampar di perairan laut dekat Karang Kapota.
Ia mengatakan, sebagian dari para imigran gelap tersebut mengalami sakit karena sudah lima hari tidak makan akibat kehabisan makanan selama dalam perjalanan.
"Kami sudah berkoordinasi dengan Bupati Wakatobi, Hugua dan sejumlah instansi terkait termasuk Polda Sultra dan TNI Angkatan Laut dalam menangani para imigran gelap ini," katanya.
Kapolres mengatakan, para imigran gelap tersebut terdiri dari imigran asal Myanmar 44 orang, Banglades 38 orang dan Somalia enam orang.
Khusus dari Myanmar terdiri dari 30 orang laki-laki dewasa, tiga perempuan dewasa, delapan anak laki-laki di bawah umur dan tiga perempuan di bawah umur, sedangkan dari Banglades semuanya laki-laki dewasa.
Sementara dari Somalia terdiri dari empat orang laki-laki dewasa, satu perempuan dewasa dan satu anak perempuan di bawah umur.