Senin 04 Mar 2013 17:15 WIB

BPK Telusuri Keterkaitan 10 Legislator Dalam Kasus Hambalang

 Bangunan proyek Pusat Pendidikan, Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional di Bukit Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Rabu (30/5). (Edwin Dwi Putranto/Republika)
Bangunan proyek Pusat Pendidikan, Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional di Bukit Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Rabu (30/5). (Edwin Dwi Putranto/Republika)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Badan Pemeriksa Keuangan melakukan penelusuran dan konfirmasi terhadap 10 anggota DPR RI dalam audit investigatif tahap dua proyek Hambalang.

"Kami menelusuri dan meminta konfirmasi dari anggota DPR khususnya di komisi yang menyangkut penentuan kebijakan proyek Hambalang itu. Ini sudah jalan dan kira-kira lebih dari 10 anggota DPR yang kami telusuri," kata anggota BPK Ali Masykur Musa di sela  peluncuran Buku Biografi Mahfud MD di Jakarta, Senin.

Ali mengatakan penelusuran ini dilakukan untuk mengetahui proses penganggaran proyek Hambalang, terutama menyangkut perpindahan dari "single budget" menjadi "multiyears". Mantan anggota DPR ini juga mengungkapan bahwa dalam audit ini tidak dalam posisi melakukan penelusuran orang per orang.

"Saya tidak dalam posisi melihat penelusuran orang per orang tapi menyangkut siapa pelaksana dari pemenang tender, dalam hal ini KSO Adhi Karya dan yang kedua siapa yang menjalankan di subkon-nya," jelasnya.

Dia mengungkapkan bahwa dalam audit investigatif tahap kedua ini, ada dua hal yang menjadi fokus BPK, pertama menyelesaikan dari seluruh sampling ada pemeriksaan audit tahap pertama. "Sampling dari pemeriksaan (audit) yang pertama itu kan belum menampung semua angka seluruh proyek yang ada," katanya.

Kedua, lanjutnya, menyangkut berapa kerugian negara berikutnya. "Ini yang akan diputuskan dari proses pemeriksaan di tahap kedua," jelasnya.

Namun Ali Masykur belum bisa memprediksi kapan audit tahap kedua ini bakal selesai. "Tentu kami tidak bisa menentukan kapan selesai. Kami terus melakukan pemeriksaan kepada pihak yang mengetahui penggangaran di DPR," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement