Senin 04 Mar 2013 16:53 WIB

Museum Sandi, Pertama dan Satu-satunya di Dunia

Rep: neni ridarineni/ Red: Taufik Rachman
Kata Sandi (Ilustrasi)
Kata Sandi (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA - Yogyakarta memiliki museum sandi dan ini satu-satunya di Indonesia, bahkan di dunia. Museum Sandi sudah ada sejak 29 Juli 2008 namun masih menjadi salah satu bagian dari Museum Perjuangan di Jalan Kolonel Sugiyono.

Dalam waktu dekat Museum Sandi akan  berpindah tempat yakni di Jalan Faridan M. Noto No. 21 Kotabaru Yogyakarta dengan koleksi ratusan sandi,''kata Kepala Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg) Djoko Setiadi dalam acara serah terima Surat Keputusan Gubernur DIY tentang Pinjam Pakai Gedung Museum Sandi, Senin di soal simpan pinjam gedung di Gedung Pracimosono Kepatihan Yogyakarta, Senin (4/3).

Dengan diterimanya SK Gubernur DIY, maka Pemda DIY telah memberikan kepercayaan kepada Lembaga Sandi Negara untuk melestarikan salah satu gedung cagar budaya milik DIY yang sebelumnya digunakan sebagai Gedung Perpustakaan Anak Jogja Center.  

Dengan menempati gedung baru, lokasi museum lebih strategis sehingga banyak dikenal masyarakat. Sehingga bisa memberikan lebih banyak informasi mengenai persandian kepada masyarakat.

Diakui Djoko selama ini Museum Sandi memang belum banyak diketahui oleh masyarakat. Padahal koleksinya relatif unik mulai dari barang asli atau replika mesin/peratan sandi, barang keseharian pelaku sandi, slide system, sistem sandi, buku kode, hingga fasilitas teknologi pendukung kegiatan persandian.

Djoko mennjanjikan Museum Sandi akan lebih menarik, sehingga banyak dikunjungi masyarakat.''Dengan diterimanya SK Gubernur DIY, dalam waktu dekat Lemsaneg akan melakukan penataan terhadap gedung cagar budaya dengan tidak mengubah struktur bangunan. Supaya lebih sering dikunjungi, pihak museum akan lebih aktif mempromosikan. Khususnya kepada para pelajar dan mahasiswa. “Kami akan jemput bola,”kata dia.

Dengan terselenggaranya Museum Sandi di Yogyakarta banyak manfaatnya antara lain: sebagai sarana untuk menampilkan dan memelihara koleksi benda sandi yang memiliki nilai sejarah dan menambah wawasan pengunjung, sebagai wahana dan media pembelajaran untuk mengapresiasi peran persandian dalam mempertahankan kemerdekaan serta media pembelajaran ilmu persandian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement