Senin 04 Mar 2013 15:48 WIB

Sekitar 40 Persen Jalan di Subang Rusak Parah

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Heri Ruslan
Jalan rusak, ilustrasi
Jalan rusak, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,  SUBANG --  Kondisi jalan di Kabupaten Subang masih cukup memprihatinkan. Dari 1.000 kilometer panjang jalan yang ada di wilayah itu, sekitar 40 persennya dalam kondisi rusak parah.

Kerusakan itu, tak bisa segera ditanggulangi. Mengingat, anggaran yang ada masih sangat minim.

"Tahun ini saja, anggarannya hanya Rp 75 miliar," ujar Kabid Bina Marga, Dinas Bina Marga dan Pengairan, Kabupaten Subang, Andri Priatna, Senin (4/3).

Diakui Andri, anggaran untuk perbaikan jalan tahun ini, sebenarnya ada kenaikan dibanding tahun sebelumnya. Pada 2012, anggarannya hanya Rp 70 miliar. Saat ini, naik jadi Rp 75 miliar.

Meskipun ada kenaikan, anggaran tersebut masih tetap minim. Pasalnya, untuk memperbaiki sekilometer jalan dengan konstruksi beton (rijid) membutuhkan biaya Rp 1,2 miliar. Jadi, bila kerusakan yang parahnya mencapai 400 kilometer, anggaran yang dibutuhkan minimal Rp 480 miliar.

"Tapi, bila dengan jalan yang rusaknya kategori sedang, anggaran ideal untuk perbaikan ini mencapai Rp 600 miliar," jelas Andri.

Dengan ketersediaan anggaran yang minim ini, lanjut dia, jalan yang rusak hanya sebagian kecil yang mampu diperbaiki. Jadi, sampai tahun ini Subang belum terbebas dari jalan rusak.

Untuk itu, bila ingin seluruhnya diperbaiki, alokasinya harus ditambah lagi. Minimal mendekati anggaran ideal.

Sedangkan bila alokasinya masih sama seperti tahun ini, maka jalan tersebut bisa selesai antara empat sampai lima tahun kedepan. Terkait dengan perbaikan ini, Andri mengaku, instansinya memprioritaskan perbaikan jalan alternatif, jalan perbatasan, serta jalan penghubung antar kecamatan.

Sementara itu, Endi Suahendi (66 tahun), salah seorang warga Kampung Sukaresmi, Kelurahan Soklat, Kecamatan Subang, mengaku, jangakan di pedesaan, di wilayah perkotaan saja masih ada jalan yang rusak. Salah satunya, di kawasan Jl DI Pandjaitan, Subang. Hingga kini, kerusakan jalan tersebut masih belum diperbaiki pemerintah.

"Sudah banyak korban akibat jalan rusak tersebut," ujar Endi.

Hampir setiap hari, lanjut dia, terjadi kecelakaan lalu lintas. Mayoritas korbannya pendendara sepeda motor jenis matic. Kecelakaan itu, dipicu karena kondisi jalan yang berlubang serta bergelombang.

Meskipun sudah banyak kasus kecelakaan, pemerintah setempat tak segera memperbaiki jalan itu. Padahal, kawasan tersebut salah satu titik lalu lintas yang cukup ramai. Selain segera diperbaiki, dirinya berharap kedepan ada larangan terhadap armada yang muatannya melebihi kapasitas.

Penyebab kerusakan jalan ini, selain karena faktor cuaca juga akibat kelebihan tonase. Jadi, konstruksi jalan mudah sekali rusak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement